Sukses

Tips Menyampaikan Keluhan Kesehatan Mental pada Orangtua

Kadang, ketika Anda ingin membicarakan mengenai rasa depresi atau kegelisahan pada orangtua, seringkali mugkin Anda akan merasa terlalu...

Liputan6.com, Jakarta Kadang, ketika Anda ingin membicarakan mengenai rasa depresi atau kegelisahan pada orangtua, seringkali mungkin Anda akan merasa terlalu gugup dan takut akan reaksi mereka akan berbeda dari yang Anda harapkan. Ini menyebabkan akhirnya Anda mengatakan bahwa semua baik-baik saja. Perlu dipahami bahwa Anda sebenarnya tidak sendirian. Banyak orang terutama remaja yang juga mengalami hal ini. 

Dilansir dari Buzzfeed, Jumat (15/7/2016), berikut adalah beberapa tips yang diberikan oleh psikolog klinis dan spesialis remaja, Jerry Weichman, Ph.D., dan psikolog klinis, Jamie Howard, Ph.D., yang merupakan direktur Anxiety and Mood Disorders Center’s Trauma and Resilience Service di Child Mind Institute:

1. Ingat bahwa orangtua tidak perlu memahami persis apa yang Anda lalui

Rasa depresi, kegelisahan, dan masalah kesehatan mental lainnya tidak selalu mudah untuk dijelaskan ke orang lain, apalagi jika mereka tidak memiliki pengalaman pribadi yang sama.

Anda hanya perlu untuk memberitahu mereka bahwa Anda tengah berjuang, sehingga Anda pun bisa mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.

2. Rencanakan apa yang akan Anda katakan

Hal ini dapat membantu mengurangi rasa cemas Anda ketika sedang membicarakannya pada orangtua. Howard menyarankan, jika merasa kewalahan, Anda bisa menulis beberapa poin yang ingin dikatakan pada secarik kertas.

Ketika sedang berbicara, fokuslah pada poin yang menjelaskan bagaimana gejala tersebut berdampak pada hidup Anda.

“Beritahu mereka bahwa Anda merasa begitu cemas, sehingga hal tersebut membuat Anda menghindari hal-hal yang dapat membuat Anda semakin buruk. Atau katakan bahwa Anda merasa begitu depresi sehingga Anda tidak bisa menghabiskan waktu bersama teman-teman, atau mengumpulkan PR tepat waktu, ataupun menikmati hidup Anda,” ujar Howard.

3. Persiapkan mental

Coba siapkan mental dan pikirkan beberapa cara, jika percakapan Anda dengan orangtua berbeda dari yang Anda harapkan. Berikut adalah beberapa situasi yang bisa Anda persiapkan:

a. Tersandung rasa bersalah

Orangtua Anda mungkin akan mengatakan hal seperti, “Kamu memiliki kehidupan yang terbaik! Kamu memiliki atap di atas kepalamu, banyak teman, atau lainnya.” Jika mereka memberikan respon seperti ini, Anda bisa meresponnya dengan, “Ya, Anda benar, saya setuju bahwa saya tidak seharusnya merasa seperti ini dan itulah sebabnya saya tahu bahwa saya sedang membutuhkan bantuan.”

b. Meminimalisir situasi

Mereka mungkin berkata, “Semua remaja memang terkadang murung. Kamu hanya mengalami hari yang buruk, stres adalah sesuatu yang normal!” Anda bisa merespon dengan, “Saya mengerti apa yang Anda katakan, tapi ini lebih dari itu. Hal ini berdampak pada saya dan kemampuan saya dalam menjalani hidup. Saya tidak tahu bagaimana menyelesaikannya sendiri dan saya butuh bantuan.”

4. Pilih waktu yang tepat

Ketika Anda siap untuk memulai pembicaraan, coba pilih waktu yang baik untuk Anda dan orangtua Anda.

“Pilihlah waktu ketika Anda mendapatkan perhatian penuh dari mereka, dan mereka akan lebih cenderung untuk menganggapnya secara serius,” kata Howard.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.