Sukses

Pengobatan Baru Kanker Dapat Bunuh Tumor

Teknik yang luar biasa ini adalah non-invasif dan hanya memerlukan tusukan tunggal serta seberkas cahaya.

Liputan6.com, Jakarta Profesor biologi, Matthew Gdovin, menguji metode baru yang dipatenkan melawan kanker payudara triple negatif, salah satu jenis yang paling agresif dari kanker, dan paling sulit disembuhkan.

Teknik yang luar biasa ini adalah non-invasif dan hanya memerlukan tusukan tunggal serta seberkas cahaya. Ini mungkin bisa membantu khususnya bagi pasien yang tidak bisa dioperasi, sulit dijangkau pertumbuhannya, serta anak-anak yang terserang penyakit, sebuah penelitian menunjukkan.

Dalam percobaannya pada tikus, ia mampu menghentikan tumor dari pertumbuhannya, dan melipatgandakan peluang mereka untuk bertahan hidup. Dan itu hanya sekali pengobatan di laboratorium.

Pengobatan baru ini dilakukan dengan cara menyuntikan bahan kimia, nitrobenzaldehida, ke dalam tumor, dan memungkinkan menyebar ke dalam jaringan, dilansir laman Mirror, Senin (4/7/2016).

Prof Gdovin menyinari cahaya ultraviolet pada sel-sel kanker yang menyebabkan mereka menjadi sangat asam, dan itu membuatnya mati.

Dalam waktu dua jam, ia memperkirakan hingga 95 persen dari sel-sel kanker yang ditargetkan akan mati. "Meskipun ada berbagai jenis kanker, satu hal kesamaan yang mereka miliki adalah kerentanan terhadap bunuh diri sel diinduksi ini," ujarnya.

Kanker mengait pada pembuluh darah, dan menggunakannya hingga membuat tumor lebih besar, dan lebih besar lagi. Perawatan kemoterapi menargetkan semua sel dalam tubuh, dan terapi tersebut menjaga orang-orang yang sakit untuk membunuh asam.

Inilah yang menyebabkan banyak pasien kehilangan rambut mereka. Metode Prof Gdovin hanya menargetkan untuk tumor. Dan dalam dua tahun terakhir, ia mengembangkan terapi 'photodynamic' nya ke titik non invasif.

Dan sekarang ia mulai menguji metode pada sel kanker yang resisten obatnya membuat terapi sekuat mungkin.

 Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini