Sukses

Pertolongan Pertama Atasi Mabuk Perjalanan Kala Mudik

Setiap jenis transportasi--kapal, pesawat, kereta atau mobil dapat menyebabkan mabuk perjalanan.

Liputan6.com, Jakarta Setiap jenis transportasi--kapal, pesawat, kereta atau mobil dapat menyebabkan mabuk perjalanan. Khususnya bagi Anda--pemudik yang sedang melakukan perjalanan jauh, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Seperti dikutip Mayo Clinic, Senin (4/7/2016), mabuk perjalanan biasanya menimbulkan gejala yang terjadi mendadak, mulai dari keringat dingin, pusing dan kemudian muntah. Biasanya, seseorang akan merasa lebih baik saat moda transportasi berhenti. Namun hal ini tentu sulit dilakukan apabila Anda berada di tengah lautan lepas atau udara.

Anda mungkin mampu menghindari mauk perjalanan dengan memesan posisi kursi yang gerakannya terasa minimal sebelum bepergian. Semisal, dengan kapal laut. Pesan kabin di depan, tengah atau di dek bagian atas kapal.

Dengan pesawat, pesan kursi di tepi depan sayap. Saat pergi ke luar negeri, arahkan aliran ventilasi udara ke wajah Anda. Dengan kereta, pesan kursi dekat bagian depan dan samping jendela. Duduklah menghadap ke depan. Dan mobil, usahakan kendarai atau duduk di kursi penumpang depan.

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan saat Anda mengalami mabuk perjalanan:

1. Fokus pada horizon atau benda jauh dan tidak bergerak. Jangan membaca.

2. Pertahankan kepala tetap tenang, sambil beristirahat di punggung kursi.

3. Jangan merokok atau duduk di dekat perokok.

4. Hirup banyak udara segar.

5. Hindari makanan pedas atau berminyak serta alkohol. Jangan makan berlebihan.

6. Gunakan obat mabuk perjalanan yang dijual bebas sebelum bepergian.

7. Pertimbangkan skopolamin, yang tersedia dalam bentuk koyo perekat yang diresepkan dokter. Beberapa jam sebelum bepergian, gunakan koyo ini di belakang telinga untuk perlindungan 72 jam. Bicarakan dengan dokter bila Anda menggunakan obat tersebut jika mengalami asma, glaukoma, atau retensi urine.

8. Makan biskuit kering atau minuman bersoda untuk mengatasi mual.

 

Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini