Sukses

4 Minuman Ini Berbahaya Bila Dikonsumsi Melewati Masa Kedaluwarsa

Sesuai undang-undang setiap makanan yang dikemas harus disertai label tanggal kedaluwarsa.

Liputan6.com, Jakarta Sesuai undang-undang, setiap makanan yang dikemas harus disertai label tanggal kedaluwarsa. Hal ini berguna untuk memberikan informasi kepada konsumen kapan sebaiknya makanan tersebut boleh dikonsumsi atau tidak.

Don Schaffner, profesor ilmu makanan di Rutgers University, mengatakan, tanggal kedaluwarsa ini juga dimaksudkan untuk menjaga kualitas produk sehingga tetap aman dikonsumsi. 

Mungkin ada beberapa makanan yang tidak masalah dengan kedaluwarsa. Namun ada juga makanan yang bisa berbahaya, seperti dikutip Prevention, Minggu (2/7/2016) berikut ini:

1. Susu Murni (susu mentah)

Tentu, kita pernah mendengar orang sangat memuji susu mentah (susu murni) dan jus mentah yang bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh, tetapi Anda tidak akan pernah menangkap para ahli keamanan pangan minum salah satu dari mereka.

Minuman ini berisiko memiliki E. coli, patogen yang paling sering dikaitkan dengan minuman yang tidak dipasteurisasi.

"Susu yang tidak dipasteurisasi dapat mendukung pertumbuhan listeria, bahkan sekalipun tersimpan di dalam lemari es," kata Kathleen Kaca, associate director dari Food Research Institute di University of Wisconsin-Madison.

Pasteurisasi membunuh patogen dengan memanaskan susu (dan minuman lainnya). Menurut Foods Association Dairy Internasional, ini secara tradisional dilakukan dalam tong raksasa, di mana susu dipanaskan sampai 145 derajat selama 30 menit, atau 161 derajat selama 15 detik, diikuti dengan pendinginan-yang cepat membunuh potensi patogen dan membuat minuman jauh lebih aman untuk minum.

Menariknya, sari apel yang tidak dipasteurisasi, mungkin benar-benar lebih aman jika dikonsumsi melewati tanggal kedaluwarsa. Karena jika sari apel Anda terkontaminasi dengan E. coli, kata Schaffner, bakteri justru akan mati.

2. Jus sayuran murni

Jus buah seperti apel, anggur, jeruk, dan tomat cenderung berasa asam. Asam sebenarnya menjadi perlindungan yang baik terhadap patogen bawaan makanan. 

Asam membuat bakteri lebih sulit untuk bertahan hidup. Sayur segar yang tidak dicampur dengan jus buah, jika melewati masa kedaluwarsanya cenderung menjadi mudah terkontaminasi bakteri, sehingga tidak aman untuk diminum.

3. Minuman pasteurisasi dinigin

Pasteurisasi dingin juga dapat membunuh bakteri dalam makanan tanpa menggunakan panas. Ada beberapa metode pasteurisasi dingin, pengolahan menggunakan tekanan tinggi (HPP) adalah yang paling sering dilakukan terhadap jus segar.

Yakni dengan menerapkan tekanan yang kuat pada botol minuman untuk membunuh potensi patogen dan memperpanjang umur simpan. Tidak seperti pasteurisasi tradisional, HPP memiliki sedikit efek pada kandungan nutrisi jus karena, menurut FDA, makanan tidak mengalami perubahan kimia yang signifikan.

Sementara itu pasteurisasi dingin tidak cukup efektif, karena masa simpan minuman pasteurisasi dingin lebih pendek dari yang dipasteurisasi dengan panas, terutama jika mereka tidak mengandung buah.

4. Minuman yang tidak tersimpan dengan baik

Menyimpan makanan atau minuman pada suhu yang tepat adalah kunci. Ini sangat masuk akal. Minuman yang tersimpan dalam lemari pendingin akan lebih lama bertahan dibandingkan yang tersimpan pada suhu ruangan.

Apabila minuman yang sudah lewat masa kadaluarsa dan tersimpan di tempat sembarangan, lebih memungkinkan terkontaminasi bakteri sehingga berbahaya apabila dikonsumsi.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini