Sukses

Inikah Lupa yang Berbahaya?

Penyimpangan memori ringan, seperti lupa dimana menyimpan kunci atau kacamata baca, mungkin biasa.

Liputan6.com, Jakarta Penyimpangan memori ringan, seperti lupa dimana menyimpan kunci atau kacamata baca, mungkin biasa. Meskipun mengkhawatirkan, hal tersebut masih terbilang lumrah, menurut penelitian.

Lain halnya jika Anda menyimpan kunci mobil di lemari es. Hal seperti ini ternyata merupakan masalah memori yang butuh perhatian khusus.

Jadi yang mana saja masalah memori yang membutuhkan pengobatan? Laman WebMD melaporkan, lupa yang berbahaya bisa dikategorikan dalam hilangnya memori yang mengganggu kegiatan sehari-hari seperti sulit menjaga kebersihan pribadi, secara teratur lupa janji atau lupa memarkir mobil Anda.

Tanda-tanda lainnya termasuk melupakan seluruh percakapan, melupakan nama-nama keluarga atau teman dekat, sering mengulang ucapan sendiri, atau mengajukan pertanyaan yang sama dalam percakapan yang sama. Tanda bahaya lain adalah kehilangan memori yang semakin memburuk dari waktu ke waktu.

Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan yang mungkin bisa membantu mengurangi risiko masalah memori seperti menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah rendah, tidak merokok dan tidak minum terlalu banyak alkohol.

Selebihnya, tetap mengonsumsi makanan yang sehat, terlibat dalam banyak kegiatan sosial dan menjaga otak Anda aktif dengan membaca, menulis, belajar keterampilan baru, bermain game dan berkebun.

Ada beberapa faktor terjadinya kehilangan memori yang dapat ditangani dengan perawatan medis, yaitu obat-obatan, banyak minum alkohol, stres, depresi, luka di kepala, infeksi seperti HIV, tuberculosis, sifilis dan herpes hingga masalah tyroid; kurang tidur; dan kekurangan vitamin B1 dan B12.

Jika seseorang yang sudah tua jadi sering pelupa, hal tersebut terbilang wajar. Lain halnya dengan demensia yang merupakan masalah hilang memori terberat yang sudah pasti akan mengganggu kegiatan sehari-harinya. Banyak faktor penyebab demensia, tapi faktor utamanya yaitu penyakit Alzheimer. Alzheimer menyebabkan hilangnya sel-sel otak yang disertai kelainan otak lainnya.

 

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini