Sukses

Hati-Hati, Mencium Anjing Bisa Tularkan Infeksi Mematikan

Seorang wanita di Inggris ditemukan tertular infeksi yang mengancam jiwa karena penyebab yang tidak biasa.

Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita di Inggris ditemukan tertular infeksi yang mengancam jiwa karena penyebab yang tidak biasa. Dia sakit setelah mencium anjing peliharaannya.

Wanita 70 tahun itu dibawa ke rumah sakit setelah ia berbicara di telepon dan ditemukan terkulai lemah di atas kursinya. Awalnya dokter mengira ia hanya menderita kejang, karena dia memiliki riwayat epilepsi. Tapi pada hari keempat di rumah sakit, gejalanya terus memburuk.

"Dia merasakan sakit kepala hebat, demam tinggi, menggigil dan diare, dan tes menunjukkan ia mengalami gagal ginjal tiba-tiba," tulis sebuah laporan medis, seperti dikutip Livescience, Sabtu (1/7/2016).

Wanita tersebut kemudian dirawat di unit perawatan intensif karena sepsis berat-- komplikasi yang mengancam jiwa yang dapat berkembang pada orang yang memiliki infeksi.

Tes darah menunjukkan, dia terinfeksi jenis bakteri yang disebut Capnocytophaga canimorsus, yang biasa ditemukan di mulut anjing dan kucing.

Orang yang terinfeksi C. canimorsus biasanya mendapat gigitan atau cakaran dari hewan peliharaan mereka, tetapi penularan melalui "menjilat" telah dilaporkan juga, kata dokter.

Wanita itu tidak memiliki tanda-tanda goresan atau gigitan, tapi dia melaporkan sering kontak dekat dengan anjingnya, seekor greyhound Italia, termasuk menerima jilatan dari anjingnya.

"Laporan ini menyoroti bahwa infeksi C. canimorsus dapat terjadi tanpa goresan terbuka atau cedera gigitan," tulis para dokter dalam studi yang dipublikasikan 30 Juni lalu di jurnal BMJ Case Reports.

Wanita itu kemudian diobati dengan antibiotik, dan setelah menghabiskan satu bulan di rumah sakit, dia dikatakan cukup baik untuk kembali ke rumah.

Dalam laporan sebelumnya, pada 56 kasus infeksi canimorsus C. di California, para peneliti di California Department of Public Health menyimpulkan, peningkatan risiko berkembangnya infeksi ini jika limpa yang mereka miliki diangkat, atau jika mereka menyalahgunakan alkohol.

 

Hal ini juga mengingatkan kita bahwa orang tua berada pada risiko tinggi terkena infeksi ini, mungkin karena disfungsi kekebalan tubuh yang berhubungan dengan usia.

Meski begitu, tim medis menilai, sangat jarang bagi orang yang terinfeksi C. canimorsus berkembang jadi sepsis, namun sekitar seperempat orang yang sepsis akan meninggal dunia.

 

 

***Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini