Sukses

Arya Permana, Bocah Gemuk Asal Karawang, Mulai Diet Beras Merah

Arya Permana, bocah penderita obesitas asal Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Karawang kini mulai makan beras merah.

Liputan6.com, Jakarta Arya Permana, bocah obesitas asal Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, kini mulai makan beras merah.

Ariya tertidur pulas di kamarnya di Karawang, Jawa Barat. Meski sudah tidak mampu pergi ke sekolah, Ariya anak yang pandai, terbukti dari prestasinya selama menjadi murid di SDN Cipurwasari 1. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Menurut penuturan Ibunya, Rokayah Somantri, dia dan suaminya semakin tak berdaya menuruti permintaan makan anaknya. Untuk itu, dia mulai memberikan nasi merah dengan harapan bisa mengendalikan berat badannya.

"Tidak ada ibu yang ingin anaknya berhenti makan. Tapi saya kesulitan, untuk itu saya mulai memberikan beras merah. Saya tidak yakin apakah ini membantu, tapi ini adalah satu-satunya yang dapat saya lakukan untuk menghentikan tubuhnya lebih besar," kata Rokayah, Kamis (30/6/2016).

Arya memang tidak seperti anak lainnya. Dia selalu kelaparan dan makan lima kali sehari. Akibatnya, dia kini memiliki bobot mencapai 140 kilogram. 

Lantaran tubuhnya yang kian membesar, Arya yang masih menginjak bangku SD ini memutuskan berhenti sekolah. Sehari-hari Arya hanya makan atau berendam di bak mandi selama berjam-jam.

Ariya sayang emak, sayang bapak, terima kasih sudah mau sabar ngurusin Ariya. Kata bocah yang ingin bertemu dengan Presiden Jokowi dan pemain bola idolanya Timnas Indonesia Cristian Gonzales. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Kini Arya mulai sering merasa lelah dan mengeluh sesak napas. Namun karena penghasilan orangtuanya yang tidak menentu, mereka tidak mampu membayar biaya rumah sakit untuk perawatan anaknya.

 

***Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.