Sukses

9 Masalah Kulit dan Cara Mengatasinya

Sembilan masalah kulit yang umumya terjadi dan bagaimana dokter kulit menanganinya,

Liputan6.com, Jakarta Beberapa masalah kulit mungkin tidak berbahaya dan murni akibat kosmetik, tetapi yang lain perlu pemeriksaan dokter kulit. Berikut ini ada sembilan masalah kulit yang umumya terjadi dan bagaimana dokter kulit menanganinya, sebagaimana dilansir dari Livescience, Kamis (29/6/2016):

1. Bintik-bintik usia

Dermatolog di Augusta, Georgia, Dr Lauren Ploch, mengatakan, bintik-bintik cokelat pada kulit, juga dikenal sebagai lentigo surya biasanya muncul pada daerah kulit yang paling sering terpapar matahari, seperti wajah, pipi, tangan, bahu, punggung atas dan ujung kaki. Bintik-bintik usia ini cenderung lebih teratur bentuknya.

Orang dapat memiliki bintik-bintik usia mulai usia 20-an jika mereka sering terpapar sinar matahari, kata Ploch. Namun bintik-bintik ini jarang muncul pada orang-orang yang memiliki kulit lebih gelap.

Perubahan kulit ini umumnya disebabkan oleh peningkatan aktivitas melanosit, sel-sel yang memproduksi pigmen di kulit setelah paparan sinar matahari. Dokter sendiri tidak yakin mengapa kenaikan kegiatan melanosit dan melanin terjadi.

Dermatologis sempat memeriksa bintik-bintik usia untuk melihat apakah mereka membesar atau lebih gelap dari waktu ke waktu, karena khawatir dapat berubah menjadi kanker kulit yang dikenal sebagai lentigo maligna. Namun belum ada penelitian lebih lanjut.

Mengenakan tabir surya dinilai dapat membantu mencegah pembentukan bintik-bintik usia. Oleskan krim topikal yang mengandung bahan-bahan seperti retinoid atau alpha hydroxy acids untuk meringankan bintik-bintik kecil. Pilihan pengobatan lainnya termasuk menggunakan laser (terapi cahaya) atau suhu beku (cryotherapy) untuk menghancurkan sel-sel yang memproduksi melanin juga bisa mengatasi bintik-bintik usia.

2. Selulit

Selulit terjadi karena kantung lemak yang menggembung keluar dari dalam antara lapisan fibrosa yang menarik jaringan ikat kulit. Selulit adalah masalah yang sangat umum yang mempengaruhi 85 sampai 90 persen wanita, kata Ploch.

"Ini mungkin disebabkan oleh faktor hormonal dan genetik," jelasnya.

Penampilan berlesung kulit di paha atas, belakang dan pinggul lebih terlihat pada orang yang memiliki kulit yang lebih tipis (penuaan diduga menjadi salah satu faktornya). Wanita biasanya memiliki kulit yang lebih tipis dibandingkan laki-laki sehingga membuat selulit lebih mudah terlihat.

"Selulit sangat sulit untuk diobati, dan ini merupakan karakteristik bawaan dari perempuan," kata Ploch.

Meskipun kehilangan berat badan dapat membuat lipatan kulit kurang terlihat, tapi nyatanya tidak akan menghilangkan semua bekas selulit.

Untuk mengatasinya, Ploch menyarankan penggunakaan krim topikal, laser, perangkat radio-frekuensi atau prosedur invasif minimal, seperti Cellfina. Meskipun beberapa perawatan terbaru hasilnya baik, namun menurutnya, masih terlalu dini untuk mengatakan efektivitas jangka panjangnya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Selanjutnya

3. Freckles

Freckles merupakan bintik-bintik cokelat yang menghiasi hidung, pipi, lengan dan bahu. Masalah kulit ini cenderung dialami ras Barat yang memiliki kulit putih.

Bintik-bintik ini terjadi ketika paparan sinar matahari meningkatkan jumlah pigmen melanin dalam sel kulit. Genetika juga berperan dalam jumlah bintik seseorang.

Seseorang biasanya mendapatkan bintik-bintik di awal kehidupan mereka, seperti sebelum usia 10 tahun, kata Ploch.

Untuk mencegah jumlah bintin-bintik semakin banyak, disarankan memakai tabir surya di luar ruangan.

4. Tahi Lalat

Tahi lalat, juga disebut nevi, adalah pertumbuhan melanosit-sel yang memproduksi warna kulit- yang kecil, datar, atau coklat. Seperti halnya masalah kulit lain, tahi lalat bisa muncul di mana saja pada kulit.

Tidak seperti bintik-bintik usia yang berkembang karena peningkatan aktivitas melanosit. Tahi lalat terbentuk karena peningkatan melanosit saat mereka tumbuh dalam sebuah cluster atau rumpun.

Tidak jelas mengapa tahi lalat pada beberapa orang bisa tumbuh namun genetika serta hormon diduga menjadi pemicunya.

Dokter kulit mampu mengevaluasi pertumbuhan dan menghapus tahi lalat yang terlihat tidak normal. Tahi lalat yang dangkal atau berada di permukaan kulit mungkin bisa dihapus. Sedangkan tahi lalat yang akarnya lebih dalam mungkin perlu dipotong, dan dapat menyebabkan jaringan parut, tambahnya.

3 dari 4 halaman

Selanjutnya

5. Tanda lahir 

Tanda lahir atau dikenal sebagai akrokordon, biasanya muncul di lipatan kulit pada payudara, leher, ketiak atau pangkal paha.

Tanda lahir ini biasanya tidak berbahaya dan tidak memerlukan pengobatan apapun. Namun jika dirasa tidak nyaman atau mengganggu, dokter kulit dapat menghapusnya dengan mencukur, memotong, membekukan atau membakarnya.

6. Spider veins

Spider veins (telangiectasias)menyerupai garis tipis berwarna merah, biru atau ungu di bawah permukaan kulit. Karena bentuknya menyerupai sarang laba-laba atau ranting pohon, maka disebut spider veins.

Spider veins ini dapat berkembang dari waktu ke waktu, katup dalam vena yang biasanya membantu untuk mempertahankan aliran darah ke arah yang benar tidak lagi bekerja. Kenaikan berat badan atau sering berdiri terlalu lama dapat memicu kondisi ini karena lebih banyak darah dan cairan mengisi pembuluh darah, pembuluh darah kemudian melebar akibat tekanan, membuat mereka membesar dan lebih terlihat.

Spider veins tidak sulit untuk diobati, kata Ploch. Dia mengatakan akan menggunakan perawatan laser untuk pasiennya.

4 dari 4 halaman

Selanjutnya


7. Stretch Mark

 Stretch Mark mungkin tidak menyakitkan tetapi kondisi ini sangat mengganggu penampilan. Garis merah, ungu atau putih (juga disebut striae) ini muncul ketika kulit membentang selama waktu yang relatif singkat, sehingga ada kerusakan jaringan ikat kulit, jelas Ploch.

Setiap peregangan kulit yang terjadi selama kehamilan, misalnya atau ketika kehilangan berat badan, tumbuh dengan cepat atau memiliki penyakit tertentu, seperti penyakit Cushing, yang meningkatkan hormon kortisol, yang mempengaruhi kelenjar pituitari.

Stretch mark dapat muncul menyerupai garis-garis pada bagian perut, dada, paha bagian dalam dan pinggul.

Untuk mengatasi stretch mark, bisa dilakukan dengan perawatan laser, krim retinoid atau vitamin C.

8. Sunburn

Selain menyebabkan kemerahan, kulit terbakar juga dapat membengkakkan kulit, gatal dan terasa panas saat disentuh, dan bisa menyebabkan nyeri.

Setiap kulit yang terpapar sinar matahari rentan terhadap sengatan matahari, terutama jika tidak dilindungi oleh tabir surya.

Tapi setelah kerusakan awal pada kulit, ada cara untuk menghentikan kemerahan akibat paparan sinar UV, jelas Ploch.

"Mencegah kulit terbakar adalah kuncinya," kata Ploch.

Setelah kulit terbakar, menerapkan pelembab dapat membantu menenangkan kulit. Produk lidah buaya di dalamnya dapat memberikan sensasi dingin, tapi tidak selalu lebih baik untuk menenangkan luka bakar dari pelembab lainnya, katanya.

Para peneliti sempat meneliti, obat nonsteroidal anti-inflammatory (NSAID), seperti ibuprofen, naproxen atau aspirin, dapat membantu mencegah kulit terbakar saat digunakan sebelum paparan sinar matahari.

9. Panu

Panu adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari ragi, biasanya hidup di kulit, kata Ploch.

Ketika ragi tumbuh berlebih--di iklim lembab, pada kulit berminyak dan mengganggu pigmentasi kulit, maka menyebabkan bercak dan perubahan warna kulit.

Infeksi umum ini dapat dengan mudah diobati dengan obat anti-jamur, kata Ploch. Krim topikal, lotion atau sampo yang mengandung anti jamur dapat diterapkan pada kulit untuk menghentikan pertumbuhan ragi, katanya.

Jika panu mencakup area yang luas dari tubuh atau tebal, dokter mungkin merekomendasikan obat oral anti-jamur. Mungkin butuh beberapa minggu atau bulan untuk memperbaiki perubahan warna kulit, dan orang-orang mungkin ingin mencuci dengan pembersih anti-jamur seminggu sekali untuk membantu mencegah kembalinya infeksi.

 

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.