Sukses

Tanya-Jawab Seputar Puasa Ramadan (Bag.II)

Terkait Ramadan, berikut pertanyaan yang sering dilontarkan dan dijawab oleh para ahli kesehatan yang berkolaborasi dengan mahasiswa Islam

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan artikel yang pernah dimuat oleh laman Huffingtonpost pada 2011, Islam termasuk dalam lima agama di dunia yang memiliki pengikut terbanyak. Huffingtonpost mencatat, ada sekitar 1,5 miliar umat Muslim di dunia, menjadikannya agama yang memiliki pengikut terbanyak kedua setelah Kristen.

Melihat data tersebut, tak heran semakin banyak orang yang ingin mengetahui tentang Islam secara lebih dalam, terutama mengenai ritual dan praktik sehari-harinya. Terkait dengan puasa Ramadan, berikut pertanyaan yang sering dilontarkan dan dijawab oleh para ahli kesehatan yang berkolaborasi dengan mahasiswa Islam serta peneliti, dilansir dari laman nhs.uk, Selasa (28/6/2016):

8. Dapatkah saya berenang saat berpuasa?

Ya, asalkan tidak meminum airnya. Berendam, menggunakan pancuran air dan berenang tidak membatalkan puasa. Selama Anda tidak menelan air saat melakukan aktivitas ini karena akan membatalkan puasa.

9. Dapatkah seseorang yang menerima transfusi darah berpuasa?

Tidak. Seseorang yang mendapat transfusi darah tidak diperbolehkan berpuasa atas indikasi medis. Mereka boleh berpuasa jika tidak sedang menerima transfusi darah.

10. Dapatkah seseorang yang sedang dalam proses pengobatan berpuasa?

Jika obatnya harus diminum di waktu puasa, sebaiknya jangan berpuasa. Jika obat ini merupakan pengobatan penyakit sementara, Anda lebih baik tidak berpuasa dulu dan menggantinya di hari lain ketika Anda sudah sembuh.

Jika Anda sedang dalam proses pengobatan jangka panjang, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mengganti waktu pengobatan hingga Anda dapat meminumnya di luar waktu puasa.

Jika penyakit Anda tidak stabil, atau sulit dikontrol, jangan berpuasa. Mereka yang tidak sanggup membayar puasa ganti, sebaiknya melakukan fidyah.

11. Apakah ibu menyusui harus berpuasa?

Tidak. Hukum Islam mengatakan bahwa ibu menyusui tidak diharuskan berpuasa. Puasa yang tertinggal harus diganti atau berfidyah setelah masa menyusui selesai.

12. Dapatkah seseorang yang berpuasa mendapatkan tablet, suntikan atau tambalan?

Mengambil tablet membatalkan puasa. Meskipun, suntikan, tambalan, obat tetes telinga dan mata tidak membatalkan puasa, selama itu bukan makanan atau minuman (meskipun ada perbedaan pendapat antar muslim mengenai hal ini). Hukum Islam mengatakan bahwa orang sakit tidak diharuskan berpuasa.

13. Apakah dehidrasi sangat berbahaya sehingga diharuskan membatalkan puasa?

Ya. Anda dapat mengalami dehidrasi berat jika tidak minum cukup air sebelum berpuasa. Lemahnya hidrasi dapat diperburuk oleh kondisi cuaca, dan bahkan aktivitas sehari-hari seperti berjalan kaki ke tempat kerja atau ke rumah.

Jika Anda menghasilkan sedikit atau tidak ada urin, merasa bingung dan pusing, atau pingsan karena dehidrasi, segera batalkan puasa Anda dengan minum segalas air. Islam tidak menganjurkan Anda membahayakan diri Anda dengan memaksakan puasa penuh. Jika batal, Anda dapat menggantinya di lain hari.

14. Dapatkah saya berpuasa ketika sedang melakukan dialisis?

Seseorang yang sedang dalam perawatan peritoneal dialisis tidak diperbolehkan puasa, dan harus menggantinya dengan fidyah.

Hemodialisis dilakukan 3 kali dalam seminggu dan menyebabkan pergeseran yang signifikan dari cairan dan garam dalam tubuh. Seseorang seperti itu tidak boleh berpuasa dan menggantinya dengan melakukan fidyah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini