Sukses

Ahli Vaksin: Evaluasi Seluruh Proses Pengadaan Vaksin

Proses pengadaan vaksin di seluruh fasilitas kesehatan perlu dievaluasi guna menghindari produk palsu.

Liputan6.com, Jakarta Vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc-VPCD mengatakan proses pengadaan vaksin di seluruh fasilitas kesehatan perlu dievaluasi guna menghindari produk palsu.

"Fasilitas kesehatan perlu mengevaluasi kembali bagaimana proses pengadaan vaksin selama ini," kata dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc-VPCD di Jakarta, Minggu.

Dia menjelaskan, regulasi yang mengatur rantai distribusi vaksin sudah jelas, maka bisa dievaluasi apakah ada SOP yang dilanggar.

Kedua, kata dia, harus dicek kembali stok vaksin yang dimiliki saat ini. "Ada perbedaan tampilan fisik antara vaksin asli dan vaksin yang palsu, sehingga perlu diperhatikan kualitas kemasan, dan juga labelnya termasuk LOT number atau kode unik yang terdapat dalam vaksin," kata Vaksinolog lulusan University of Siena, Italy tersebut.  

Selain itu, kondisi vaksin asli, kata dia biasanya jernih dan tidak keruh. Bila masyarakat merasa ragu, kata dia, dapat berkonsultasi pada seorang ahli.

Sementara itu, dia juga mengakui bahwa tidak mudah memastikan apakah seorang pernah mendapatkan vaksinasi palsu. Namun, menurut dia, vaksin palsu kemungkinan besar akan menimbulkan efek jangka pendek berupa infeksi.

"Infeksi bisa bersifat ringan bisa juga infeksi sistemik. Infeksi berat bisa berupa demam tinggi, laju nadi meningkat, laju pernapasan meningkat, leukosit meningkat, anak sulit makan minum hingga terjadinya penurunan kesadaran," katanya.

Dampak jangka pendek tersebut, kata dia, bisa terjadi dalam dua minggu pertama dan orang tua bisa memeriksakan anaknya ke dokter jika terjadi gejala tersebut.

"Kalau dampak jangka panjangnya belum bisa dipastikan, masih menunggu hasil analisis yang masih berjalan mengenai kandungan apa yang ada di dalam vaksin palsu," katanya.

Terkait kasus vaksin palsu tersebut, dia mengatakan hal itu harus menjadi momentum bagi semua pihak khususnya tenaga kesehatan untuk lebih waspada.

"Kejadian ini menjadi momentum bagi semua tenaga kesehatan untuk lebih teliti dalam menyiapkan vaksin sebelum diberikan kepada pasien," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Kasus vaksin palsu mencuat setelah polisi menggerebek pabrik pembuatannya di Tangerang dan Bekasi
    Kasus vaksin palsu mencuat setelah polisi menggerebek pabrik pembuatannya di Tangerang dan Bekasi

    Vaksin Palsu

  • Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan terhadap suatu penyakit.

    vaksin

Video Terkini