Sukses

Pria Gay Dilarang Donorkan Darah di Orlando

Ada larangan bagi pria gay yang pernah berhubungan seks mendonorkan darahnya.Ini alasannya.

Liputan6.com, Orlando - Setelah peristiwa penembakan di klub malam yang menewaskan 49 orang di Orlando, banyak pria yang mengantri untuk ikut mendonorkan darahnya di bank darah Oneblood, Orlando, seperti yang dilansir dari nbcnews.com, Selasa (21/6/2016). Namun, media sosial menjadi kewalahan dengan kemarahan netizen.

Hal itu lantaran klub yang diserang adalah tempat favorit pria gay, sehingga banyak gay yang berempati. Tetapi ada pembatasan dalam mendonorkan darah pada pria yang secara seksual aktif berhubungan seks dengan pria lainnya.

"Ada kebutuhan darah yang mendesak di Orlando. Tetapi pria gay tetap tidak bisa ikut mendonorkan darahnya," tulis Jared Polis di twitternya, ia adalah seorang gay yang juga anggota kongres.

Pembatasan dari The Food and Drug Administration ini dimaksudkan untuk menjaga imunitas kekebalan seseorang dari virus yang menyebabkan AIDS pada darah yang didonorkan. Sehingga FDA meminta bank darah untuk melarang pria gay yang telah berhubungan badan dengan pria lainnya setahun terakhir ini untuk tidak mendonorkan darahnya pada orang lain.

Sebelum adanya penyaringan HIV untuk donasi darah, ribuan orang tekena HIV dari darah yang didonorkan. Pada akhir 2001, lebih dari 14.000 orang terinfeksi virus HIV melalui transfusi darah, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak.

Para ahli memperkirakan bahwa risiko terinfeksi HIV melalui transfusi darah adalah 90 persen. Hal ini juga dikarenakan satu darah yang didonasikan dapat digunakan untuk tiga orang, the American Red Cross menyatakan.

"Antibodi HIV memerlukan waktu beberapa minggu untuk berkembang setelah terjadinya infeksi dengan virus. Jika Anda baru-baru saja terinfeksi, Anda mungkin mendapatkan hasil tes negatif dan dapat menginfeksi orang yang menerima donor darah Anda," ujar the American Red Cross.

Seperti salah satu top kasus yang terjadi pada 2010, seorang pria dari Missouri mendonorkan darahnya dua kali pada 2008 dan memberitahu pusat donor darah bahwa ia tidak pernah berhubungan seks dengan pria lain. Namun pada percobaan donasinya yang kedua, dia dinyatakan positif HIV saat menjalani tes. Darah yang sudah didonorkannya pertama kali telah diberikan kepada pasien transplatasi ginjal yang akhirnya juga terinfeksi HIV.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.