Sukses

Bahaya Jam Kerja Terlalu Lama bagi Wanita

Jam kerja yang terlalu lama berisiko untuk perempuan

Liputan6.com, Jakarta Banyak dari kita yang percaya bahwa bekerja lama di kantor dapat mempermudah kita untuk mendapatkan promosi, tetapi ternyata hal tersebut salah. Sebuah studi menunjukkan bahwa perempuan yang bekerja lebih dari 40 jam seminggu selama 30 tahun memiliki risiko meninggal dini. Sementara seseorang yang bekerja lebih dari 60 jam dapat meningkatkan tiga kali lipat risiko terkena sakit jantung, kanker, diabetes, dan radang sendi.

Anehnya, masalah ini hanya mempengaruhi perempuan, tetapi tidak begitu berpengaruh untuk pria. Studi baru menunjukkan jam kerja yang terlalu lama menyebabkan terjadinya stres, gangguan tidur, dan masalah pencernaan. Tim dari Ohio State University menganalisis secara statistik lebih dari 7.500 orang selama lebih dari 32 tahun. Penelitian itu menunjukkan bahwa pria sepertinya tidak mengalami risiko terkena penyakit seperti perempuan, tetapi pria lebih memiliki risiko terkena penyakit radang sendi jika bekerja terlalu lama dari biasanya.

Studi sebelumnya mengatakan bahwa mungkin ini terjadi karena perempuan lebih mungkin untuk merasakan dampaknya karena memiliki tanggung jawab yang lebih terhadap keluarganya. Selain itu, mereka lebih mudah untuk mendapatkan banyak tekanan dan stres daripada pria ketika bekerja berjam-jam.

Profesor Allard Dembe, pemimpin penulis dari Ohio State University, menyatakan bahwa bekerja bagi perempuan mungkin kurang memuaskan dan menyenangkan karena adanya tuntutan kebutuhan untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dengan kewajiban kepada keluarga. “Orang-orang tidak berpikir banyak tentang bagaimana pengalaman awal kerja mereka yang mempengaruhi mereka seiring berjalannya waktu," katanya, seperti dilansir Dailymail, Sabtu (18/6/2016) .

Ia menambahkan bahwa perusahaan perlu memerhatikan kesehatan para karyawannya dan disesuaikan dengan regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah mengenai jam kerja. Hal-hal lain seperti jadwal kerja yang lebih fleksibel, pembinaan kesehatan saat sedang bekerja, dan pemantauan kesehatan dapat mengurangi risiko di atas.

Namun ada beberapa kekurangan dari temuan penelitian ini, yaitu penelitian ini tidak termasuk untuk orang-orang yang yang sudah terbiasa bekerja lama sebelumnya yang kemudian bekerja dengan jam yang lebih sedikit di kemudian hari. Penelitian ini hanya fokus terhadap orang-orang yang secara konsisten bekerja dengan jam kerja yang lama selama lebih dari 30 tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini