Sukses

Nikmati Lezatnya Bubur Pedas Khas Langkat untuk Buka Puasa

Sebagian warga Kabupaten Langkat, terutama jamaah Masjid Raya Stabat mengonsumsi menu bubur pedas ketika berbuka puasa

Liputan6.com, Jakarta Sebagian warga Kabupaten Langkat, terutama jamaah Masjid Raya Stabat mengonsumsi menu bubur pedas ketika berbuka puasa yang merupakan tradisi berbuka yang sudah dilakukan sejak 20 tahun lalu.

"Menu bubur pedas ini merupakan bukaan puasa khas melayu di daerah itu. Sebelum berbuka hidangan tersebut sudah disediakan pihak kenaziran untuk dibagikan kepada warga yang berbuka," kata salah seorang petugas masjid Muhammad Azwan di Stabat, Kamis.

Menurut dia, hidangan bubur pedas tersebut diberikan bagi semua orang yang berbuka puasa di Masjid Raya Stabat.

Bubur pedas itu dipercaya dapat menyegarkan badan usai berpuasa seharian penuh karena mengandung puluhan macam rempah-rempah yang dijadikan satu setelah diolah menjadi bubur pedas.

Warga yang ingin berbuka dengan bubur pedas dapat singgah di Masjid Raya Stabat yang letaknya berada di jalur lintas Sumatera Medan menuju Aceh.

"Disini warga selalu singgah kalau ingin berbuka puasa, karena menyediakan bubur pedas tadi," katanya.

Muhammad Azwan menambahkan, bubur pedas adalah makanan khas suku melayu Deli yang hanya ada di saat tertentu, seperti bulan Ramadhan, Idul Fitri, atau acara pernikahan, kenduri, dan khitanan.

Sementara Haji Ibnu Kasir, pengelola Masjid Raya Stabat menjelaskan, pembuatan bubur pedas itu dilakukan oleh warga setempat yang sudah lama dipesan.

Pembuatannya pun tergolong sangat rumit karena meramu 40 jenis rempah ditambah daun-daun yang mengandung banyak khasiat.

"Rempah-rempah dan daun ini kemudian dicampurkan lagi dengan berbagai jenis sayur-sayuran seperti kentang, wortel, ubi, kacang, termasuk juga beras, lalu diaduk menjadi satu," katanya.

Setelah bubur pedas tadi selesai untuk dihidangkan, dipersiapkan juga makanan lainnya agar rasa bubur pedas itu semakin nikmat yaitu urap atau pun anyang.

"Bubur pedas ini sangat manjur dan dipercaya dapat menyegarkan tubuh, membuat badan menjadi hangat dan mengusir angin yang berada di dalam tubuh kita," katanya.

Tradisi berbuka puasa dengan bubur pedas itu sudah dilakukan di kenaziran masjid tersebut selama 20 tahun.

"Setiap harinya kita sediakan 200 porsi bubur pedas bagi siapa saja yang berbuka puasa di Masjid Raya Stabat ini," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini