Sukses

BPOM Temukan 62 Ribu Kemasan Tak Layak Edar Jelang Lebaran

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali menemukan 62.480 kemasan tak layak edar jelang lebaran Idul Fitri 2016.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali menemukan 62.480 kemasan tak layak edar jelang lebaran Idul Fitri 2016.

Menurut Plt Kepala BPOM Suratmono, temuan ini dilakukan sejak 23 Mei hingga 7 Juni 2016. Hasilnya, sebanyak 24.141 makanan terindentifikasi kedaluwarsa, 22.408 rusak dan 15.931 lainnya tidak memiliki izin edar.

"Hasil pengawasan intensifikasi menjelang Ramadan dan Idul Fitri sementara tercatat senilai Rp 2,4 miliar," ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (9/6/2016).

Untuk tren pengawasan bahan berbahaya pada takjil, BPOM mencatat ada penurunan penggunaan formalin, boraks, methanil yellow dan rhodamin B. Namun zat pewarna masih mendominasi.

"Sejumlah bahan berbahaya seperti formalin masih ada sekitar enam persen, boraks empat persen, formalin enam persen, methanil yellow nol persen dan rhodamin B paling tinggi, sekitar 11 persen," ujarnya.

BPOM juga mencatat, pangan tanpa izin edar paling banyak berasal dari Singapura (41 persen), Italy (21 persen), Malaysia (15 persen), Inggris, Jerman, Thailand, Belanda, Tiongkok, Prancis, Arab Saudi, Korea, Filipina, Australia, Jepang, dan Amerika Serikat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini