Sukses

Muhammad Ali, Sosok Muslim Sejati

Inilah yang seharusnya kita lakukan sebagai muslim, mencontoh seperti yang dilakukan Muhammad Ali

Liputan6.com, Jakarta Petinju legendaris Muhammad Ali dikenal sebagai pembela Islam nomor satu di Amerika Serikat. Pemilik nama lahir Cassius Clay yang memilih menjadi mualaf pada 1964 ini memang dikenal sebagai sosok yang siap pasang badan membela agama Islam.

Sosok Ali mengajarkan Umat Muslim di dunia untuk mengenal Islam lebih dalam lagi. Agama ini hanya mengenal cinta dan damai, tidak menyukai pertikaian.

Ali juga menentang program wajib militer ke Vietnam. Dia bersikap masa bodoh jika orang-orang di negaranya tidak menyukai tindakan itu.

"Buat apa saya membenci mereka? Mereka tidak pernah mengatakan saya negro. Tidak pernah juga menggantung saya, bahkan mereka tidak memerkosa dan membunuh ayah dan ibu saya. Buat apa saya menembak mereka? Saya tidak perlu melakukan satu hal yang hanya akan membawa saya ke penjara," kata Ali dikutip dari video berjudul Muhammad Ali's Biggest Fights Were Outside The Ring pada Selasa (7/6/2016)

Salah satu hal yang harus kita contoh dari Muhammad Ali bagaimana dia membantu merundingkan pembebasan 14 sandera di Iraq. Ali juga memasok obat-obatan medis dan makanan untuk anak-anak tidak mampu di seluruh di dunia. Dia ingin menunjukkan, Islam yang sesungguhnya adalah yang cinta damai.

Bahkan, sekali pun penyakit Parkinson menyerang tubuhnya, Ali masih mampu menginspirasi miliaran orang di dunia dengan hadir di pembukaan acara bidang olahraga pada 1996.

Dan yang paling menyita publik, saat Ali berbicara tentang Islam setelah serangan 11 September, meski dia sendiri hampir tidak bisa berbicara.

"Saya seorang muslim. Saya sudah menjadi muslim selama 20 tahun. Saya menentang pembunuhan, kekerasan, dan tentu semua muslim menentangnya. Saya pikir orang-orang harus tahu kebenaran sesungguhnya tentang Islam. Anda tahu saya, saya adalah petinju legendaris. Orang menyebut saya sebagai `Greatest of All Time`. Orang mengenal saya sebagai petinju dan seorang pria pembela kebenaran. Dan saya tidak akan berada di sini mewakili Islam jika itu benar-benar seperti teroris," kata Muhammad Ali.

"Orang harus tahu kebenaran karena Islam adalah perdamaian dan menentang pembunuhan. Dan teroris melakukan itu bukan atas nama Islam. Jika saya punya satu kesempatan, saya akan melakukan sesuatu untuk membuktikannya," ujar Muhammad Ali.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.