Sukses

Waspada, Beragam Penyakit Mengintai Bila Hormon Pria Rendah

Jumlah hormon testosteron rendah (hipogonadisme) bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan sindroma metabolik.

Liputan6.com, Jakarta Adanya hormon testosteron atau yang disebut hormon pria ini dibutuhkan dari awal hingga akhir kehidupan pria. Amat berbahaya bila jumlah hormon testosteron  rendah (hipogonadisme). Jika ini terjadi, risiko terkena aneka penyakit seperti penyakit jantung dan sindroma metabolik bisa mengintai Anda.

"Salah satu hal yang menakutkan dari hipogonadisme bisa menyebabkan terjadinya pengerasan pembuluh darah. Juga sindroma metabolik yang nantinya akan berkembang menjadi penyakit jantung dan pembuluh darah," tutur dr. Johannes Soedjono dari Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah, Surabaya.

Berdasarkan data yang dipublikasikan dalam Endocrine Society Annyal Meeting 2007 ada 3,05 kali kemungkinan pria dengan testosteron rendah mengalami sindroma metabolik selain itu berisiko 1,33 kali terkena risiko kematian.

Di luar itu rendahnya hormon testosteron pada pria menyebabkan penurunan kepadatan tulang, peningkatan insiden patah tulang, penurunan sel darah merah, penurunan massa otot dan peningkatan lemak. Selain itu juga mempengaruhi suasana hati dan depresi.

Sayangnya sejumlah pria tidak menyadari bahwa dirinya mengalami hipogonadisme. Mereka bahkan tidak tahu bahaya yang dapat terjadi.

"Sebagian pria berpikir, rendahnya hormon testosteron hanya berpengaruh terhadap kehidupan seksual dan massa otot, padahal tidak seperti itu," tegas Johannes dalam acara "Diskusi Media Bayer: Seputar Masalah Intim Lelaki" di kawasan Sudirman, Jakarta pada Kamis (2/6/2016).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Apakah hormon testosteron Anda rendah?

Lalu, apakah Anda para pria mengalami hormon testosteron rendah? Silahkan jawab pertanyaan berikut:

1. Apakah libido atau dorongan seksual Anda menurun akhir-akhir ini?
2. Apakah Anda merasa lemas dan kurang bertenaga?
3. Apakah daya tahan dan kekuatan fisik menurun?
4. Apakah tinggi badan Anda berkurang?
5. Apakah Anda merasa kenikmatan hidup menurun?
6. Apakah Anda merasa cepat kesal atau marah?
7. Apakah ereksi Anda kurang kuat?
8. Apakah merasakan penurunan kemampuan dalam berolahraga?
9. Apakah Anda sering mengantuk dan tertidur sesudah makan malam?
10. Apakah Anda merasakan adanya perubahan atau penurunan prestasi kerja?

Jika jawab nomor 1 dan tujuh adalah "ya" atau ada tiga jawaban selain nomor tersebut yang jawabannya adalah "ya", kemungkinan kadar testosteron menurun. Silahkan mengunjungi dokter spesialis andrologi untuk menegakkan diagnosis. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini