Sukses

Studi: Anjing Berpotensi Deteksi Malaria

Mampukah Anjing Deteksi Malaria pada Manusia?

Liputan6.com, Jakarta Penciuman anjing yang tajam berpotensi mampu mendeteksi seseorang terkena penyakit tertentu, salah satunya malaria. Peneliti asal Inggris kini sedang melakukan studi untuk mengetahui hal ini.

"Studi yang sudah ada menunjukkan pasien yang terinfeksi parasit malaria memiliki aroma napas spesifik. Kita juga tahu, nyamuk malaria cenderung pemilih ketika mengigit manusia, salah satunya lewat aroma tubuh," tutur salah satu peneliti peneliti dari School of Biological and Biomedical Sciences Durham University, Inggris, Steve Lindsay.

Untuk mengetahui kebenaran tersesebut, Steve dan kolega bekerjasama dengan rekan-rekan dari Gambia melakukan studi dengan dana hibah dari Bill and Melinda Gates Foundation.

Jika memang benar kemampuan anjing dalam penciuman bisa mendeteksi malaria, hewan ini bisa membantu petugas imigrasi di pelabuhan ketika akan memasuki kawasan bebas malaria. Sehingga lewat kemampuan anjing, petugas kesehatan dapat menemukan dengan cepat mereka yang terinfeksi malaria seperti mengutip laman Independent, Selasa (31/5/2016).

Kemampuan anjing dalam penciuman memang tidak diragukan dalam dunia medis. CEO of Medical Detection Dogs, dokter Claire Guest, mengatakan, ia percaya para anjing-anjing yang terlatih bisa mendeteksi malaria lewat aroma mulut seseorang.

"Anjing memiliki kemampuan penciuman luar biasa. Mereka bisa mendeteksi satu sendok gula yang ada di kolam renang ukuran olimpiade. Dalam uji coba pelatihan, anjing telah membuktikan mampu 93 persen mendeteksi kanker di tubuh seseorang. Dan saya yakin para anjing bisa belajar untuk mendeteksi aroma pada mulut seseorang," tutur dokter Claire.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.