Sukses

Tiap Tahun, 8 Ribu Anak Bibir Sumbing Lahir di Indonesia

Indonesia pun menjadi peringkat keempat dengan perkiraan 8.000 anak lahir dengan bibir sumbing setiap tahun.

Liputan6.com, Jakarta Ribuan anak kehilangan kepercayaan diri mereka akibat kelahiran yang tidak sempurna atau terlahir dengan bibir sumbing.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi anak usia 24-59 bulan yang mengidap bibir sumbing atau cleft lips mencapai 0,53 persen. Indonesia pun menjadi peringkat keempat dengan perkiraan 8.000 anak lahir dengan bibir sumbing setiap tahun.

Berangkat dari data ini, Jonathan Sudharta selaku CEO HaloDoc menjalin kerja sama dengan beberapa pihak terkait untuk membantu mengembalikan senyuman anak Indonesia dengan operasi bibir sumbing gratis.

"Kami bekerja sama dengan pihak Rumah Sakit Hermina dan dibantu oleh dokter Nungki Ratna Martina, Sp.BP menyelenggarakan operasi bibir sumbing gratis untuk membuat mereka lebih baik. Mungkin anak-anak yang dibantu saat ini suatu hari nanti bisa menjadi seorang pemimpin," katanya saat konferensi pers Kembalikan Senyum Anak Indonesia #SmileForLife, di Rumah Sakit Hermina Galaxy, Bekasi, Senin (30/05/2016).

Dokter Nungki mengatakan, hari ini dia akan mengoperasi tiga pasien bibir sumbing yang memiliki berat badan minimal lima kilogram dengan usia minimal tiga bulan. "Terpenting juga kondisi anak harus sehat, tidak boleh ada sakit sama sekali seperti flu atau penyakit lainnya," katanya kepada Health-Liputan6.com.

Mengingat banyaknya pasien yang mendaftar, pihak rumah sakit serta Smile Train rencananya akan membagi jadwal operasi secara berlanjut untuk ke depannya.

"Operasi bibir sumbing ini tidak hanya berjalan satu hari saja. Bagi para pasien lain yang sudah datang akan kami jadwalkan sesuai dengan persiapan lainnya yang harus dipenuhi," kata Nungki.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.