Sukses

7 Kualitas Pasangan Yang Tak Sepantasnya dalam Suatu Hubungan

Jangan buang waktu dengan seseorang orang yang tidak ingin menjadi lebih baik.

Liputan6.com, New York - Ada banyak hal yang bisa kita sepakati dalam hidup ini, misalnya penentuan tempat makan malam untuk ulang tahun orangtua atau mencari penginapan yang lebih murah untuk liburan mendatang.

Tapi ada satu hal yang tidak bisa disepakati semudah itu, yaitu hubungan kita. Seperti dikutip dari Huffington Post pada Selasa (17/5/2016), berikut ini adalah 7 kualitas yang jangan pernah diterima dalam suatu hubungan: 

1. Pasangan yang tidak memberi 100% kepada hubungan

Jatuh cintalah pada seseorang yang secara tulus tertarik untuk menjaga kebahagiaan, kesehatan, dan kesegaran hubungan. Bukan pada seseorang yang cenderung acuh dan membiarkan kita sendirian menanggung beban, kata Carin Goldstein, seorang ahli terapi pernikahan dan keluarga di Sherman Oaks, California.

"Hal yang lebih buruk adalah berada di dalam suatu hubungan di mana pasangan kita tidak mampu untuk refleksi diri. Mereka harus menyadari bagaimana tindakan mereka berdampak kepada hubungan," katanya.

2. Pasangan yang tidak bisa mengatakan "Aku salah"

Penting untuk bersama dengan seseorang yang mampu mengakui kesalahan-kesalahannya, kata Gal Szekely, pendiri fasilitas terapi Couples Center di utara California.

"Kita tidak ingin bersama dengan pasangan yang menjadi defensif atau cenderung untuk melempar kesalahan," katanya. "Ketika kita tidak terbuka untuk bertanggungjawab, kita tidak terbukan untuk belajar dan berubah."

"Dan kalau kita tidak bisa belajar dan bertumbuh, kita tidak bisa menyesuaikan dengan keadaan yang berubah dalam kehidupan kita dan perubahan kebutuhan pasangan."

3. Pasangan yang tidak berbagi selera humor bersama

Hidup ini dipenuhi dengan hal-hal tak terduga. Untuk meredam hantamannya, penting bagi kita dan pasangan agar memiliki selera humor yang serupa, kata Amy Begel, seorang ahli terapi pernikahan dan keluarga di kota New York.

"Kita memerlukan itu untuk menghadapi pasang surut kehidupan dan hubungan," katanya. "Seringkali saya menghadapi pasangan yang salah satunya terlalu serius. Jika tidak bisa saling menggoda sewaktu sedang jungkir balik dalam kehidupan, tidak baik bagi hubungan."

4. Pasangan yang tidak bertumbuh bersama

Pilhlah seseorang yang ingin bertumbuh dan belajar bersama seumur hidup. Jangan buang waktu dengan seseorang orang yang tidak ingin menjadi lebih baik, terutama jika kelakuan dan sikap mereka sebetulnya sudah perlu perbaikan, kata Winifred Reilly, seorang ahli terapi pernikahan dan keluarda di kota Berkeley, California.

"Dalam hal pernikahan, kita semua perlu banyak belajar. Tidak ada seorangpun memasukinya dengan semua ketrampilan yang diperlukan, atau sudah mengetahui bagaimana menghadapi tantangan-tantangan tak terhindarkan yang akan kita hadapi," katanya.

"Pasangan-pasangan yang paling berhasil adalah mereka yang berlatih membuka mata tentang dirinya dan menepis rasa percaya yang tidak terlalu bermanfaat sehingga mereka bisa selalu menerima gagasan-gagasan dan perilaku-perilaku baru."

5. Pasangan yang tidak welas asih

Kalau baru saja mengeluhkan suntuknya hari kerja kita dan pasangan hanya mengangkat kepala sejenak dari gawainya dan sekedar bertanya, 'Eh, kamu bilang apa?', maka mungkin kita tidak sedang bersama dengan orang yang tepat, kata Goldstein.

"Saling memberi welas asih adalah landasan dari hubungan apapun," katanya. "Memasuki hubungan di mana satu orang tidak mampu atau tidak mau mengerti keadaan kita adalah seperti mencoba mendapat air dengan memeras batu. Pada hakekatnya, kita berada dalam hubungan yang terasa sendirian."

6. Pasangan yang bukan penyemangat tergigih

Dalam suatu hubungan yang baik, pasangan kita adalah tim kita. Ia tidak merendahkan kualitas-kualitas baik kita atau meremehkan tujuan-tujuan kita, dan pada umumnya menambahkan sesuatu dalam kehidupan dan bukan mengurangi, kata Szekely.

"Pasangan yang bermutu mendukung kita, menyemangati kita, menolong kita menghadapi ketakutan-ketakutan kita dan meningkatkan rasa percaya diri kita," katanya.

"Ia biasanya memiliki sejumlah kualitas yang kita tidak miliki, sehingga bisa melengkapi kita melalui beberapa cara. Jika kita berdua saling melakukannya satu sama lain, kita masing-masing menjadi lebih baik, kita menjadi versi terbaik diri kita. Pada dasarnya, kita merasa lebih baik dalam hidup dan mampu bertumbuh bersama."

7. Pasangan yang terlalu bergantung kepada kita

Sebagai suatu pasangan, kita dan pasangan kita saling melengkapi hidup masing-masing. Ujung-ujungnya, kita tetaplah dua orang berbeda yang, kalau memang diperlukan, baik-baik saja dan puas dengan diri sendiri, kata Begel.

"Perlu ada kemampuan masing-masing untuk tuntas pada diri sendiri,” katanya. “Kualitas ini amat penting dan sering terluputkan dalam hubungan. Hal ini tergolong sebagai cinta diri. Dosis yang sehat untuk kualitas ini pada dua pihak cenderung meningkatkan saling menghormati dalam jangka panjang."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini