Sukses

4 Kendala Menyusui dan Cara Mengatasinya

Menyusui tak hanya bermanfaat bagi bayi, melainkan juga untuk ibu.

Liputan6.com, Jakarta UNICEF telah sejak lama mendorong para ibu untuk menyusui anak mereka selama dua tahun atau lebih. Menyusui tak hanya bermanfaat bagi bayi, melainkan juga untuk ibu.

Balita yang mendapat ASI eksklusif cenderung jarang mengalami tantrum, memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik, mudah tidur nyenyak, dan mendapat kecukupan gizi. Sementara ibu yang menyusui terhindar dari risiko kanker payudara dan lebih cepat turun berat badan usai melahirkan.

Namun, menyusui memang bukan perkara mudah, apalagi bagi ibu baru. Ada beberapa kisah kurang mengenakkan yang mungkin Anda pernah dengar terkait pengalaman menyusui.

Berikut empat kendala menyusui dan cara mengatasinya, dilansir dari laman Glamour, Selasa (10/5/2016):

1. Nyeri ketika bayi menyusu

Bayi hanya ingin menyusu dan mereka bisa sangat agresif ketika keinginan itu muncul. Sebagai akibatnya Anda mungkin akan merasa nyeri di tengah proses menyusui.

Cara mengatasinya: Pastikan bayi langsung menempel tepat di payudara Anda. "Ibu seharusnya merasakan tekanan dan hisapan ritmis saat menyusui," ujarSpatz. Mulut bayi harus mendapat akses yang tepat akan payudara ibu, artinya puting dan sebagian payudara ibu harus berada dalam mulut bayi. 

2. Puting terluka atau pecah

Terkadang puting payudara ibu mengalami kondisi yang kurang menyenangkan saat menyusui, terluka atau bahkan pecah.

Cara mengatasinya:

Kemungkinan besar hal ini terjadi karena bayi tidak menyusu dengan benar sehingga puting payudara terluka. Untuk meredakan nyeri, coba oleskan ASI pada puting dan biarkan mengering alami.

"Lanolin dan alas gel juga bisa digunakan untuk mengatasinya," ujar Pastore. "Tapi rekomendasi pertama saya adalah menggunakan ASI," lanjutnya.

3. Kekurangan ASI

Sebagian wanita tak memproduksi ASI sebanyak wanita lainnya karena berkaitan dengan kebutuhan bayi.

Cara mengatasinya: Pastore merekomendasikan untuk memeriksa bagaimana bayi Anda menyusu. Kemudian dia menyarankan untuk melihat permasalahannya.

"Seringkali wanita mengira mereka memiliki masalah. Bayi banyak sekali menyusu, hampir seperti tak putus-putusnya. Jadi mereka berpikir kalau mereka tak menghasilkan cukup ASI," ujarnya.

Bila Anda merasa ASI yang dihasilkan memang sedikit, tak ada salahnya untuk berkonsultasi ke dokter.

4. Mengalami masitis

Masitis adalah inflamasi di kelenjar susu yang seringkali timbul seperti benjolan keras di payudara.

Cara mengatasinya: Untuk mengurangi nyeri masitis, Spatz merekomendasikan untuk menghindari bra dengan kawat saat menyusui. Pastikan bra Anda memiliki ukuran yang tepat dan menyusui secara rutin untuk mengurangi kandungan ASI.

"Jangan pernah melewatkan waktu memompa ASI," ujarnya.

Dan jika merasa ada benjolan yang nyeri di payudara, segera gunakan kompres dan pijatan hangat di area tersebut. "Yang terpenting adalahh mengeluarkan ASI, jangan berhenti menyusui," ujar Spatz.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini