Sukses

Mensos: Tak Elok Jadi Penonton, Bekerjalah Jadi Solusi Masalah

Menteri Sosial mengatakan, semua elemen harus menjadi bagian dari solusi atas segala permasalahan yang sedang dihadapi bangsa saat ini.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, semua elemen harus menjadi bagian dari solusi atas segala permasalahan yang sedang dihadapi bangsa saat ini dan jangan menjadi penonton.

“Semua elemen harus menjadi solusi dari segala permasalahan bangsa yang sedang dihadapi saat ini dan jangan hanya menjadi penonton,” ujar Mensos di Gorontalo, Kamis (5/5/2016).

Indonesia, kata Mensos, sedang dihadapkan pada kondisi darurat peredaran narkoba,  kejahatan pornografi dan pornoaksi, serta masih tingginya angka kekerasan terhadap anak dan perempuan. “Saat ini, pekerjaan rumah bersama semua elemen bangsa yang harus bergandengan tangan dalam mengatasinya, sebab tidak bisa dikerjakan sendiri,” ujarnya.

Salah satu upaya yang tengah dilakukan organisasi Muslimat Nadhatul Ulama (Muslimat NU), adalah  menggalang kekuatan dengan gerakan masyarakat melalui Laskar Antinarkoba. “Sudah 60 persen Muslimat NU di provinsi membuat laskar antinarkoba dan dimulai dari Gorontalo. Dijadwalkan pada Kongres Muslimah NU Juli nanti, bisa direport berapa banyak laskar dan ada di titik mana saja,” ucapnya.

Selain itu, masyarakat dikejutkan dengan tindak rudapaksa (red-perkosaan) terhadap YY yang berusia remaja yang dilakukan secara berkelompok. Tentu saja, kejadian itu membuat geram dan bagi para pelaku pantas diberikan hukuman tegas atau strict punishment.

“Hukuman biasa tidak menjerakan para pelaku. Tapi strict punishment dan hukuman sosial dengan dipampang muka-muka mereka di tempat umum dan media sosial agar ada efek jera,” katanya.

Hukuman kebiri dengan operasi pemutusan saraf libido atau mengoleskan zat kimia tertentu dengan efek bisa 10, 12 hingga 50 tahun juga pantas diberikan bagi pelaku kejahatan rudapaksa tersebut. “Berbagai hukuman tersebut, agar ada berdampak efek jera bagi pelaku dan tidak menjadi residivis, serta bisa menghentikan langkah orang yang akan melakukan perbuatan serupa,” harapnya.

Pada rangkaian kunjungan kerja Mensos, diagendakan akan mengunjungi dan bertakziah ke rumah duka keluarga YY. Informasi terbaru bahwa keluarga YY termasuk penerima baru dari Program Keluarga Harapan (PKH).

“Insya Allah saya akan mengunjungi dan bertakziyah ke rumah duka keluarga YY dan tim Kementerian Sosial (Kemsos) sudah berada di lokasi,” katanya, dimuat dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini