Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

8 Fakta "Liar" tentang Penis

Ternyata, masih ada rahasia yang disembunyikan oleh penis di balik panjangnya.

Liputan6.com, Jakarta Penis pria bukanlah suatu rahasia. Anda bisa menyaksikannya dalam berbagai bentuk. Mulai dari patung-patung romawi di museum sampai corat-coret di kamar mandi atau dinding-dinding pinggir jalan. 

Wajar kalau semua orang--baik pria maupun wanita--merasa mereka sudah cukup tahu tentang ala kelamin pria ini.

Tapi ternyata, di luar profil yang populer digambarkan, penis masih punya beberapa rahasia. Melansir laman Live Science pada Jumat (29/4/2016) inilah 8 rahasia penis yang sama liarnya seperti imajinasi Anda:

1. Rata-rata panjang ereksi penis

Menurut sebuah studi pada tahun 2013 yang diterbitkan dalam the Journal of Sexual Medicine, rata-rata panjang penis pria saat ereksi adalah 14 cm. Hasil ini didapat setelah meneliti 1.661 pria.

Tidak semua ereksi berukuran sama. Mereka yang penisnya diukur setelah melakukan seks oral atau vaginal, memiliki ereksi yang lebih besar dibanding mereka yang mengandalkan fantasi semata.

Dan karena hal itu bisa mengurangi aliran darah ke penis, rokok bisa membuat penis lebih pendek sampai--secara rata-rata--1 cm.

2. Ukuran itu penting

Jangan terlalu terhibur mendengar omongan "ukuran bukan masalah," karena setidaknya menurut beberapa wanita, ukuran itu penting.

Wanita akan lebih mungkin mendapatkan orgasme vaginal jika mereka berhubungan seks dengan pria yang memiliki penis panjang. Demikian menurut penelitian pada 2012 yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine.

Walaupun tidak diketahui kenapa, penis yang lebih panjang bisa menstimulasi vagina dan serviks dengan lebih baik, ujar penulis studi Stuart Brody, seorang psikologis di University of the West of Scotland.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penis dulu bertulang

3. Anomali penis

Walaupun jarang, sesekali waktu ada pria yang dilahirkan dengan dua penis. Kondisi ini mempengaruhi setiap 5 juta sampai 6 juta pria, dan dikenal dengan nama diphallus.

Sayangnya kondisi ini bukan berarti seks jadi dua kali lebih menyenangkan, karena kedua organ penis jarang yang benar-benar berfungsi optimal. Dan kondisi ini seringnya juga diiringi dengan anomali lain yang membuat operasi jadi perlu dilakukan di area genital.

Kondisi lain yang mungkin dialami para pria adalah priapism - menderita ereksi yang tak turun-turun sampai empat jam lamanya. Biasanya hal ini karena gagalnya aliran darah kembali dari penis ke seluruh bagian tubuh, walaupun penyakit ini seringnya ditemukan pada penderita anemia dan leukemia.

Situasi ini biasanya membutuhkan tindakan medis darurat dengan menyuntikkan pseudoepinerphrine yang bertujuan untuk melemaskan otot-otot dalam penis.

4. Relik purba

Penis bisa jadi lebih menyeramkan di masa purbakala dulu. Pada satu titik, penis pria memiliki tulang belakang, tapi nenek moyang kita kehilangan struktur tajam ini sebelum masa manusia purba dan manusia modern, atau kira-kira 700.000 tahun yang lalu, menurut sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2010 dalam jurnal Nature.

Para peneliti tidak jelas fungsi dari tulang penis ini, tapi beberapa mengatakan tulang ini untuk memudahkan seks kilat, karena mereka bisa mendatangkan ereksi secara cepat. Tulang di penis ini adalah hal yang umum pada spesies yang bergonta-ganti pasangan, seperti kucing.

Relik lainnya adalah tulang penis. atau baculum. Walaupun kebanyakan kera memiliki tulang untuk menjaga ereksi penis, manusia pria kehilangan tulang ini sejak dulu dan mengandalkan aliran darah untuk kekerasan ereksi.

Pada binatang lain, tulang ini berada di dalam tubuh, dan lalu terdorong keluar untuk membuat ereksi yang kuat secara instan. Masih menjadi misteri kenapa manusia kehilangan hal ini, tapi di dalam buku The Selfish Gene, ahli biologi Richard Dawkins, mengajukan, penis tanpa tulang dipilih karena hal ini memungkinkan wanita untuk mengetahui kesehatan calon pasangannya - mereka yang tidak bisa ereksi bisa jadi memiliki aliran darah yang buruk.

3 dari 4 halaman

Ereksi saat tidur

5. Aksi malam

Tidak peduli apakah seorang pria selibat atau tidak, penis mereka akan bekerja ekstra saat malam. Kebanyakan pria mengalami tiga sampai lima ereksi selama fase rapid eye movement (REM).

Aksi malam hari ini ternyata menjaga penis mereka tetap sehat. Penis yang tidak mengalami ereksi regular memiliki risiko elastisitasnya menurun dan ukurannya mengecil.

Karena hal ini adalah proses fisiologi dasar, kebanyakan dokter akan menanyakan ereksi malam ini kepada pria yang menderita disfungsi ereksi untuk menentukan penyebabnya.

6. Fakta kulup

Ketika bayi lahir, jaringan kulit menyatu ke dalam kelenjar penis. Di dalam rahim, pembentukan kulup berasal dari jaringan tisu yang sama dengan ujung klitoris.

Permukaan dalam kulup dibuat dari membran mucus yang sama dengan yang ditemukan di dalam kelopak mata atau mulut, menjadikannya sebagai tempat yang lembap. Lingkungan yang unik ini bisa jadi bertanggungjawab atas peningkatan transmisi penyakit menular seksual yang dihubungkan dengan penis yang tak disunat.

Kulup juga memiliki sel Langerhans yang sangat banyak, sel imun yang dimasuki oleh HIV. Ini menjelaskan kenapa pria yang disunat di Afrika memiliki tingkat infeksi HIV lebih rendah sebanyak 60 persen yang disebabkan oleh hubungan seks heteroseksual.

Akademi Pediatri Amerika tidak mendukung atau tidak menyarankan sunat. Mereka mengatakan sunat hanya memiliki sedikit risiko dan keuntungan.

4 dari 4 halaman

Tidak puas terhadap ukurannya

7. Tukang pamer atau yang pemalu

Penis memiliki dua karakter, tukar pamer (yang memang diam saja sudah besar) atau yang pemalu (grower - penis berukuran biasa saat normal tapi jadi sangat besar saat ereksi). Tidak ada cara untuk memprediksi ukuran ereksi seorang pria jika hanya dilihat dari keadaan penis saat tak ereksi. Demikian menurut sebuah artikel di dalam Journal of Urology pada tahun 1996.

Namun, panjang penis saat ditarik adalah prediksi yang baik untuk menentukan ukuran ereksi akhirnya, ujar studi lain pada tahun 2000 dalam International Journal of Impotence Research.

8. Ketidakpuasan terhadap penis

Kekhawatiran sehubungan penis adalah hal yang nyata: Dalam suatu penelitian yang diterbitkan pada bulan September 2013 dalam Journal of Sexual Medicine menemukan, 30 persen pria Inggris merasa tidak puas dengan ukuran penis mereka.

Studi ini namun tidak menemukan hubungan antara kekhawatiran pemiliknya dengan ukuran penis sebenarnya.

Beberapa pria sangat mengkhawatirkan ukuran penis mereka, sampai mereka takut orang lain bisa mengetahui ukuran atau bentuknya hanya dengan melihat dari balik celana mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini