Sukses

Kenali Perbedaan Malaria Ringan dan Berat

Mengingat Hari Malaria Sedunia (HMS) yang jatuh pada 25 April 2016 mendatang, Kemenkes kembali ingatkan bahayanya malaria.

Liputan6.com, Jakarta Setiap penyakit memiliki tanda dan gejala di awal sebelum bakteri atau virus benar-benar pecah dalam tubuh, yang mengakibatkan tubuh jatuh sakit.

Mengingat Hari Malaria Sedunia (HMS) yang jatuh pada 25 April 2016 mendatang, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kembali menyadarkan masyarakat untuk peduli dan sadar akan bahaya malaria.

Salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh parasit (plasmodium) yang ditularkan nyamuk malaria (anopheles) ini dapat menyerang semua orang baik dewasa dan anak, pria dan wanita.

Gejala malaria sendiri terbagi menjadi dua tipe, yaitu gejala malaria ringan dan gejala malaria berat, sebagai berikut.

Gejala malaria ringan
- Demam menggigil secara berkala dan biasanya disertai sakit kepala
- Pucat karena kurang darah
- Kadang-kadang dimulai dengan badan terasa lemah, mual atau muntah, tidak nafsu makan
- Gejala spesifik daerah, misalnya pada anak-anak disertai diare


Gejala malaria berat
- Kejang-kejang
- Kehilangan kesadaran (mengigau, bicara salah, tidur terus, diam saja, tingkah laku berubah)
- Kuning pada mata
- Kencing warna teh tua
- Nafas cepat
- Muntah-muntah
- Pingsan sampai koma

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.