Sukses

Bakteri di Alat Gym Ini Lebih Banyak daripada di Dudukan Toilet

Jumlah kuman yang berada di rak menaruh barbel 362 yang ada di gym lebih banyak dari dudukan di toilet.

Liputan6.com, Jakarta Lebih dari lima alat bakal dimainkan individu yang melakukan olah tubuh di pusat kebugaran (gym). Treadmill, dumble, barble, cakram beban beragam ukuran, curl bar, bench (bangku), lat pull down machine adalah sejumlah alat dengan fungsi berbeda yang dipakai lebih dari satu orang. Sadar atau tidak, tangan berubah jadi ladang bakteri yang bisa memperburuk kondisi kita.

Para peneliti dari Fit Rated mengatakan, bakteri yang berasal dari alat-alat gym dapat menyebabkan pneumonia atau speticemia. Bahkan beberapa virus atau bakteri yang resisten antibiotik. Menurut mereka, jumlah kuman yang terdapat di sejumlah alat itu lebih banyak dari dudukan di toilet.

Chelsea Freeburn dari Fit Rated mengatakan, pertumbuhan bakteri tidak akan terjadi jika kita mengelap alat secara menyeluruh sebelum digunakan. Jika tidak, sama saja seperti berjabat tangan dengan orang yang sedang berkeringat. 

Ketiga alat ditemukan mengandung bakteri yang sering menyebabkan infeksi kulit dan penyakit lain. Kuman yang berada di sepeda 39 kali lebih banyak dari kuman di nampan kantin sekolah, kuman di treadmill 74 kali lebih banyak dari kuman yang ada di keran kamar mandi umum, dan kuman yang berada di rak menaruh barbel 362 lebih banyak dari dudukan di toilet.

Mereka juga menemukan ada Bacillus, penyebab gangguan di telinga, mata, dan infeksi saluran pernapasan yang bersarang di alat-alat gym. Tak terhitung berapa orang yang menyentuh alat-alat itu setiap harinya. Namun, kebanyakan dari mereka tidak menyadari bahwa kuman juga telah masuk ke dalam gigi.

Kebanyakan pusat kebugaran pasti memiliki kain dan cairan untuk membersihkan alat-alat yang telah digunakan. Jika memang tidak ada, kita dapat membawa tisu disinfektan sendiri. "Pastikan bahwa kita menerapkan mencuci tangan dengan sabun antibakteri sebelum dan setelah latihan," kata Chelsea dikutip dari Daily Mail, Jumat (8/4/2016)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini