Sukses

Presiden Jokowi Bakal Copot Pimpinan RS yang Pungut Biaya KIS

Pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) tidak perlu membayar jika harus dirujuk untuk berobat ke rumah sakit (RS).

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) tidak perlu membayar jika harus dirujuk untuk berobat ke rumah sakit (RS). Untuk itu, Presiden Jokowi mengancam akan mencopot kepala rumah sakit yang memungut biaya kepada pemegang KIS.

"Kalau ada rumah sakit yang memungut bayar ini akan saya cek bisa saya copot kepala rumah sakitnya, bisa dokternya. Karena itu, sebenarnya juga bayar tapi yang bayar pemerintah,” kata Jokowi, seperti dilansir Setkab, Kamis (7/4/2016).

Presiden Jokowi juga meminta kepada para pelajar yang memperoleh bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) agar menggunakannya untuk hal-hal yang berkaitan dengan sekolah saja.

"Saya titip yang SD dapat Rp450.000, SMP Rp750.000, SMA/SMK Rp 1 juta, cukup tidak? Cukup, masa segitu enggak cukup. Kartu Pintar ini betul-betul dipakai untuk berkaitan dengan sekolah jangan dipakai beli pulsa, dicabut nanti," katanya.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, menyempatkan diri berdialog dengan sejumlah warga, sekaligus mendengar keluhan mereka. Seperti biasa, Presiden Jokowi juga membagikan sepeda kepada mereka yang sanggup menjawab pertanyaan yang diajukannya.

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani.

Seusai acara penyerahan bantuan sosial di Kecamatan Galela, Presiden dan rombongan lepas landas menuju Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, dengan menggunakan Pesawat CN-295 TNI AU. Selanjutnya, Presiden dan rombongan dijadwalkan kembali ke Jakarta melalui Pangkalan TNI AU Morotai, Kabupaten Pulau Morotai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini