Sukses

Pekerja di Spanyol Gemuk tapi Sehat, Apa Rahasianya?

Kegemukan cenderung meningkatkan risiko penyakit kronis dan stigma sosial. Namun seseorang yang gemuk belum tentu memiliki penyakit.

Liputan6.com, Jakarta Anda gemuk tapi merasa sehat? Mungkin Anda benar-benar sehat karena tidak memiliki kebiasaan buruk seperti tidak merokok, minum alkohol, dan tidak melakukan olahraga.

Pernyataan ini mungkin berbanding terbalik dengan kampanye kesadaran obesitas yang banyak diterapkan negara-negara di seluruh dunia. Namun sebuah penelitian di Spanyol menemukan lebih dari separuh pekerja obesitas di sana ternyata memiliki metabolik yang sehat.

Seperti diberitakan Dailymail, Selasa (5/4/2016) kegemukan cenderung meningkatkan risiko penyakit kronis dan stigma sosial. Namun seseorang yang gemuk belum tentu memiliki penyakit.

Para peneliti, dari Rumah Sakit del Mar, Cualtis, dan Eli Lilly, Spanyol, mengumpulkan data 451.432 pekerja Spanyol. Mereka ingin mengetahui bagaimana perbedaan orang yang sehat dan tidak sehat. Saat diuji, sebagian dari mereka tidak memiliki peradangan dalam tubuh mereka, yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke. 

Mereka juga tidak menunjukkan perubahan insulin. Hampir semua proses metabolik mereka normal, sehingga hormon juga bekerja dengan baik.

Para pekerja yang terdiri dari berbagai bidang ini juga menjalani pemeriksaan fisik yang meliputi berat badan, tinggi badan, lingkar pinggang dan tekanan darah. Mereka juga dikelompokkan berdasarkan apakah mereka saat ini merokok, kadar alkohol yang mereka konsumsi, dan berapa banyak latihan yang mereka lakukan.

Dari informasi ini, peneliti menghitung apakah mereka sehat dengan menggunakan lima kriteria sindrom metabolik seperti lingkar pinggang, kadar lemak yang dikenal sebagai trigliserida dan kolesterol yang ditemukan dalam darah mereka, serta tingkat gula darah ketika mereka sedang berpuasa. Para pekerja dianggap memiliki "metabolik sehat" ketika memenuhi dua atau kurang dari lima kriteria.

Dari 87,1 persen pekerja yang kegemukan ditemukan sehat. Anehnya, 55,1 persen dari mereka yang dianggap obesitas  juga ternyata sehat. Sedangkan 97,8 persen dari individu dengan berat badan normal juga sehat.

"Penerapan program promosi kesehatan pada para pekerja bisa menghentikan transisi ke metabolik yang tidak sehat, mempertaruhkan tekanan darah tinggi, diabetes dan penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu mungkin langkah pencegahan perlu dilakukan," kata penulis utama studi tersebut, Albert Goday.

Kendati demikian, studi yang dipublikasikan dalam jurnal BMC Public Health ini tetap mencatat risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke apabila obesitas tak dikendalikan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini