Sukses

240 Ribu Orang di Indonesia Terancam Derita Kebutaan

Dari per dua juta penduduk, 1,5 persen menderita katarak dan setiap tahunnya sebanyak 240 ribu orang terancam mengalami kebutaan

Liputan6.com, Jakarta Biaya operasi katarak sering menjadi kendala utama bagi penderita lantaran nominalnya cukup tinggi. Tapi jika tak segera ditangani kebutaan mungkin saja terjadi pada para penderita.

Sekitar 1,5 persen dari dua juta penduduk Indonesia menderita katarak dan setiap tahunnya sebanyak 240 ribu orang terancam mengalami kebutaan yang lebih dari 50 persennya disebabkan oleh katarak.

Kondisi ini cukup memprihatinkan sebab jika penderita katarak tak ditangani segera akan mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat Indonesia.

Dalam upaya menekan angka kebutaan PTT Exploration and Production Public Company Limited (PTTEP) menggelar operasi katarak gratis bagi 101 anggota Legion Veteran Republik Indonesia (LVRI). Operasi katarak gratis ini juga diperuntukkan bagi masyarakat Dhuafa di wilayah DKI Jakarta, bersamaan dengan rangkaian Health Talk bertema "Cegah Angka Kebutaan Akibat Katarak", di Rumah Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa, Parung, Bogor, Minggu (20/3/2016).

Spesialis mata dari Rumah Sakit Pondok Indah, dr. Rita Polana,Sp. M, mengatakan, "Penyebab dari katarak akan semakin cepat muncul ketika seseorang menderita diabetes dan asma, dan bisa menyerang orang pada usia 30 atau 50 tahun. Jika sudah katarak harus segera dilakukan operasi."

Nita mengungkapkan karena katarak disebabkan oleh faktor yang beragam maka akan berbeda-beda pula kataraknya terhadap seseorang. "Pada penderita khususnya diabet itu kataraknya akan keras jika sudah terlalu lama, jadi enggak sama semua katarak itu," ungkapnya dalam acara Health Talk.

Dalam kesempatan itu Rita juga menekankan bahwa penderita katarak yang harus segera melakukan tindakan operasi tidak perlu mengkhawatirkan apakah katarak akan terjadi lagi di kemudian hari.

"Jadi intinya jika sudah melakukan operasi katarak hanya sekali seumur hidup - kecuali ada komplikasi lainnya," pungkasnya.

Di Indonesia khususnya penderita katarak keras berada di Indonesia Timur. "Orang-orang yang tinggal di pesisir pantai di NTT dan Papua itu kataraknya kebanyakan hitam, sudah hitam dan paling keras," ungkapnya.

Mengingat tak sedikit penderita katarak di Indonesia, Rita berharap katarak harus menjadi perhatian serius dari berbagai pihak juga diri sendiri untuk segera memeriksakan kesehatan mata sebelum kondisi semakin parah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.