Sukses

Baikkah Menikahi Pasangan yang Posesif?

Sikap posesif menjadi pertimbangan keras para pasangan kekasih untuk menentukan jenjang hubungan yang lebih lanjut

Liputan6.com, Jakarta Masa pacaran menjadi sebuah kesempatan bagi pria maupun wanita untuk saling mengenal karakter sifat pasangannya masing-masing, sebelum Anda memutuskan apakah kekasih Anda pantas menjadi pasangan hidup?

Sejumlah pasangan kekasih sering menemukan sifat posesif yang hal tersebut, menjadi pertimbangan keras para pasangan sebelum memutuskan untuk menikahi kekasihnya. Biasanya ada rasa ketakutan pada masing-masing individu jika sifat posesif dibawa hingga pernikahan akan menimbulkan masalah.

"Pasti menimbulkan masalah kalau misalnya dari pacaran saja sudah posesif, berarti sudah nyaris tidak ada rasa kepercayaan atau rasa kepercayaan itu kecil sekali," jelas Zoya Amirin, M.Psi, dalam program Sexpedia, Liputan6.com, ditulis Rabu (16/3/2016).

Kepercayaan menjadi tiang utama dalam hubungan namun jika tingkat kepercayaan sejak pacaran saja sudah kecil kian membawa hubungan tak harmonis, bahkan tak akan bertahan lama.

Menurut Zoya kebiasaan negatif yaitu posesif sukar untuk diubah saat pernikahan sudah terjadi, "Jangan berharap kalau misalnya ada kebiasaan-kebiasaan yang akan membuat orang itu berubah hanya karena ia menikah", ungkapnya.

Zoya menambahkan bahwa kesempatan seseorang untuk berubah hanya ada 50 persen setelah menikah.

Simak paparan Zoya selengkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.