Sukses

Obat Demensia Belum Ditemukan, Konsumsi Blueberry Jadi Pilihan

Belum juga ditemukan obat yang berpotensi mengurangi risiko hidup para demensia, mereka diminta untuk mengonsumsi buah blueberry

Liputan6.com, Jakarta Obat yang berpotensi dapat mengurangi risiko hidup para pengidap demensia belum juga ditemukan. Para peneliti mengimbau agar orang dewasa yang memasuki usia pertengahan memerhatikan asupan gizi dengan mengonsumsi buah-buahan seperti blueberry.

Dalam konferensi American Chemical Society di Amerika Serikat, para peneliti mengatakan senyawa di dalam buah blueberry dapat memperkuat pertanan otak terhadap serangan Alzheimer, juga menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker. 

Empat puluh tujuh orang pria dan wanita berumur 68 tahun ke atas yang telah didiagnosis gangguan kognitif ringan diminta peneliti University of Cincinnati researcher Robert Krikorian (CORR) mengonsumsi bubuk plasebo atau bubuk yang terbuat dari blueberry selama empat bulan.

Blueberry bubuk ini dibuat secara khusus oleh para peneliti. Satu kemasan setara dengan satu gelas kecil berisi buah blueberry.

Tak ketinggalan serangkaian tes mental di awal dan akhir penelitian mereka selipkan guna melihat kemampuan berpikir dan fokus dari para responden tersebut.

Hasilnya, terjadi peningkatan fungsi kognitif yang cukup signifikan pada orang-orang yang mengonsumsi blueberry bubuk ketimbang mereka yang memiliki plasebo.

Dr Krikorian percaya, manfaat besar ini mereka dapat berkat kandungan anthocyanin (bahan kimia tanaman yang memberikan warna biru pada buah blueberry). Sebab, kandungan tersebut dapat meningkatkan pertananan sel.

Tentu penelitian ini tak boleh berhenti di titik ini. Ke depan Dr Krikorian akan mempelajari efek lebih lanjut buah blueberry di tubuh orang-orang usia 50 tahun dan awal 60 tahun dengan kondisi medis yang menempatkan mereka pada risiko Alzheimer.

"Saya percaya bahwa suplemen berry dan suplemen blueberry tertentu dapat mengurangi risiko penurunan kognitif di usia akhir," Kata dia dikutip dari Daily Mail, Senin (14/3/2016)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Dementia sering disalahartikan sebagai penyakit pikun. Namun sebenarnya, demensia bukanlah penyakit melainkan gejala suatu penyakit.

    Demensia

  • Penyakit Alzheimer/ pikun merupakan suatu kondisi dimana sebagian sel- sel di otak sudah tidak berfungsi.

    Alzheimer

  • Blueberry

Video Terkini