Sukses

Mensos: 40 Gelandangan dan Pengemis di Malang Segera Dapat Rumah

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tahun ini program perlindungan sosial PKH bakal ditambah 2,5 juta penerima baru.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tahun ini program perlindungan sosial Conditional Cash Transfer (CCT) atau dikenal dengan Program Keluarga Harapan (PKH) bakal ditambah 2,5 juta penerima baru.

“Tahun 2016 ini, jumlah penerima baru PKH bakal ditambah sebanyak 2,5 juta,” ujar Mensos di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedung kandang, Kota Malang, Jawa Timur, Minggu 13 Maret, melalui siaran pers ditulis Senin (14/3/2016).

Penerima PKH, kata Mensos, dipastikan menerima juga Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Untuk itu, para pendamping agar menyisir kembali agar warga yang berhak bisa terdata dengan baik.

“Penerima PKH juga bisa menerima KIS dan KIP. Hal Itu merupakan program integratif system sebagai upaya perlindungan sosial di Indonesia,” tandasnya.

Hingga kini, masih ada pertanyaan apa hubungannya Kementerian Sosial (Kemensos) dengan KIS dan KIP tersebut. Berdasarkan aturan setiap Penerima Bantuan Iuran (PBI) harus mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Kemensos.

“Setiap PBI harus mendapatkan SK terlebih dahulu dari Kemensos, lalu dikirim ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan dilanjutkan ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS-Kesehatan),” ucapnya.

Dalam setahun, penerima PKH menerima 4 kali pencairan dana. Tahun ini, selain akan meningkatkan jumlah penerima juga meluaskan jangkauan sasaran. “Selain akan ditambah 2,5 juta penerima, juga PKH diluaskan jangkauan sasarannya,” tandasnya.

Untuk di 5 kecamatan di Kota Malang, akan mendapatkan program pembangunan rumah tinggal layak huni (rutilahu) 55 unit dan dalam 7 hari bisa selesai dengan bantuan berbagai elemen masyarakat sekitar.

“Pada 25 Maret ini, insya Allah saya akan kembali untuk meresmikan peletakan genteng terakhir bagi 55 unit rumah rutilahu tersebut,” katanya. Juga, akan dibangun 40 rumah bagi para bekas gelandangan dan pengemis (gepeng) di Kota Malang yang merupakan hasil kerjasama antara Kemensos dengan Walikota Malang.

“Pembanguan rumah bagi para bekas gepeng merupakan hasil sharing APBD dan Kemensos dengan format gendong bareng agar mereka bisa menata masa depan agar bisa lebih representatif dan sejahtera,” harapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini