Sukses

Putus Cinta? Donasikan Benda Masa Lalu di Museum Patah Hati

Kini Anda bisa mendonasikan barang-barang penuh kenangan bersama mantan itu ke sebuah museum di Los Angeles, Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta Menyingkirkan "harta gono-gini" yang penuh kenangan ketika putus cinta seringkali membingungkan. Nyeri karena patah hati belum usai dan terkadang jadi semakin terasa menyakitkan saat melihat benda-benda spesial dari kisah yang baru saja berakhir.

Foto-foto, boneka, couple t-shirts, sepatu, atau pernak-pernik lucu itu terlalu sayang untuk dibuang begitu saja. Tidak mungkin dikembalikan karena sejatinya milik berdua. Tapi juga terlalu menyakitkan untuk disimpan. Memikirkan hal kecil seperti ini terkadang cukup menyita waktu dan bikin gagal move on.

Kabar baik, ada solusi untuk mengenyahkan benda-benda peninggalan putus cinta. Kini Anda bisa mendonasikan barang-barang penuh kenangan bersama mantan itu ke sebuah museum di Los Angeles, Amerika Serikat.

The Museum of Broken Relationship dengan senang hati akan menerima donasi benda-benda kenangan dari Anda. Museum ini tengah memperkaya koleksi mereka sebelum membukanya untuk publik pada Mei mendatang, dilansir dari laman npr.org, Senin (7/3/3016).

Alexis Hyde, direktur museum mengatakan, pihaknya menerima kiriman benda dari siapa pun yang tengah berusaha move on dari hubungan yang tak berhasil mau pun putus cinta.

"Kami bicara tentang semua hubungan," ujarnya. "Hubungan cinta, hubungan dengan keluarga, hubungan dengan teman, hubungan bisnis, bahkan hubungan dengan negara Anda. Saya bahkan mendapat kiriman dari seseorang yang memutuskan hubungan dengan dirinya di masa muda," lanjut Alexis.

Museum patah hati ini telah menerima aneka benda seperti kaos usang hingga album foto dan perhiasan. Benda-benda itu bisanya memiliki muatan emosional bagi pemiliknya. Museum juga akan memajang koleksi permanen mereka yang lebih bernilai.

"Beberapa cincin nikah dan gaun pernikahan. Aku berhadap bisa mendapat jeans ukuran double zero dari seorang wanita yang pulih dari anoreksia karena perlakukan kasar dalam hubungan masa lalunya. Sekarang kondisinya lebih sehat secara fisik dan emosional. Dia ingin melepaskan kenangan masa lalu tak sehat itu," ungkap Alexis.

Beberapa orang berpendapat, menyimpan benda-benda dari hubungan yang gagal tidaklah sehat. Mendonasikannya pada Museum of Broken Relationship juga bukan ide yang baik.

"Kurasa (hal itu) menguntungkan dua belah pihak. Anda bisa move on dengan memberi kami benda-benda itu. Karena sebenarnya Anda memutus hubungan dengannya secara fisik dan ini menghasilkan katarsis," jelas Alexis.

Museum patah hati di Los Angeles ini bukanlah yang pertama ada. Sebuah museum serupa sudah lebih dulu berdiri pada 2010 di Zagreb, Kroasia. Museum of Broken Relationships di Los Angeles memang merupakan afiliasi dari yang telah lebih dulu didirikan dan menampung benda-benda peninggalan putus cinta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini