Sukses

Tren Tato di Mata yang Berisiko Kebutaan Justru Diminati

Tato mata menjadi kontroversial di Australia karena sejumlah orang telah mencobanya.

Liputan6.com, Jakarta Tato di sekujur tubuh mungkin sudah biasa. Namun bagaimana bila bagian putih mata ditato dengan berbagai macam warna?

Seperti diberitakan News, Selasa (23/2/2016), tato mata menjadi kontroversial di Australia karena sejumlah orang telah mencobanya. Menurut salah seorang yang aktif mentato mata, Luna Cobra, tato ini cenderung aman dan tidak sebahaya rokok atau konsumsi gula.

"Tato mata menggunakan jarum khusus. Dengan tepi logam, warna akan masuk ke kornea dan menembus membran mata. Warna bola mata secara permanen akan berubah," katanya.

Salah satu orang yang pernah mencobanya, Ox Brady mengatakan, tato mata itu seperti skydiving atau bungee jumping. "Rasanya aneh tapi tidak menyakitkan," ujar pria yang lima tahun lalumenato hitam matanya. 

Kylie Garth yang juga mencoba tato mata ini mengatakan, menambahkan warna biru pada mata cukup menyakitkan tapi tidak berati menakutkan. "Saya tahu tidak menyakitkan tapi tetap saja ada yang aneh, seperti ada sedikit pasir di mata.

Luna yang merupakan pakar modifikasi tubuh mengatakan, sejauh ini dia telah menangani 10 pasang mata warga Australia. "Saya pikir, tato mata hanya menjadi tren pada orang yang berani eksrem. Tapi saya khawatir kalau ada orang yang melakukannya sendiri karena ada banyak orang terluka, buta, dan kehilangan mata karena menggunakan tinta pulpen dan ingin mengubah warna matanya."

Pemerintah setempat pun telah menyerukan bahaya tato mata, "Menempatkan jarum dan memasukkan cairan berwarna (tato mata) bisa menyebabkan kebutaan bahkan kanker."

Tak sependapat, menurut Luna, larangan pemerintah tidak beralasan dan tak ada bukti. "Hubungan kanker dan tato mata hanya spekulasi dan belum ada laporannya sejak saya mulai pada 2007. Nyatanya, pemerintah tidak memberikan perhatian pada warga Australia karena efek rokok dan gula serta lemak lebih merugikan kesehatan," katanya.

Menteri Kesehatan Australia Jillian Skinner mengatakan akan terus menyelidiki risiko tato mata. Namun jika nanti tato mata ini menimbulkan risiko yang tidak dapat diterima, pemerintah akan mempertimbangkan langkah-langkah lebih lanjut untuk memastikan individu terlindungi dari risiko tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini