Sukses

Alat Baru Pengatur Suhu Dalam Tubuh Manusia

Tindakan pendinginan ini dapat mencegah kerusakan syaraf setelah otak kekurangan oksigen pasca serangan jantung.

Liputan6.com, Chicago - Pihak pengawas obat dan makanan di AS, Food and Drugs Administration (FDA) baru-baru ini menyetujui sebuah peralatan yang dapat membantu menghangatkan maupun mendinginkan suhu dalam tubuh pasien.

Dengan demikian, alat itu dapat mengurangi komplikasi terkait dengan suatu kejadian kesehatan semisal serangan jantung, stroke, dan cedera otak.

Para peneliti di Advanced Cooling Therapy merancang alat yang dimaksud untuk membantu menurunkan suhu tubuh pasien yang terkena serangan jantung.

Dalam penelitian sebelumnya, tindakan pendinginan ini dapat mencegah kerusakan syaraf setelah otak kekurangan oksigen pasca serangan jantung.

Versi awal Esophageal Cooling Device (ECD) disetujui oleh FDA pada Juni 2015 dan versi yang lebih baru memungkinkannya untuk terhubung dengan lebih banyak perangkat lain.

Alat ini dihubungkan dengan mesin pendingin di ujung satunya dan dimasukkan ke dalam kerongkongan hingga mencapai lambung pasien. Cairan yang didinginkan kemudian bersirkulasi dalam alat sehingga memungkinkan kendali langsung suhu tubuh pasien, demikian menurut arsip FDA.

Kata Erik Kulstad, CEO di Advanced Cooling Therapy kepada harian Chicago Tribune yang dikutip Sabtu (6/2/2016), “Hal ini seperti memiliki minuman dingin secara berkesinambungan di dalam lambung dan kerongkongan sehingga menurunkan suhu tubuh pasien.”

Lanjutnya, “Pada hakekatnya, sekarang semua rumah sakit di AS dapat menggunakan alat kami. Ini hanya masalah memilih mana di antara 2 produk itu yang cocok menjadi pendinginnya.”

Sementara itu, keterangan unggahan video oleh Advanced Cooling Therapy menjelaskan bahwa alat ini untuk pemakaian tunggal. Alat dengan 3 ujung ini digunakan dengan menyambung 2 ujung ke mesin pendingin dan ujung ke tiga—yang terpisah sendirian—dimasukkan dalam tubuh pasien melalui kerongkongan.

ECD dapat dimasukkan ke dalam tubuh pasien oleh petugas pelayanan kesehatan yang terlatih, mirip seperti memasukkan tabung lambung biasa.

ECD dapat digunakan untuk mengendalikan suhu tubuh pasien di ruang bedah, ruang gawat, maupun IGD. Alat itu sudah boleh dijual di Eropa dan Kanada.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.