Sukses

Pohon `Berdarah` yang Jadi Obat Sejak Ratusan Tahun Lampau

Penduduk Chongqing, Tiongkok, terkejut melihat sebatang pohon yang tumbuh di area pemukiman padat "berdarah" saat batangnya dipotong.

Liputan6.com, Jakarta Penduduk Chongqing, Tiongkok, dikejutkan oleh sebatang pohon yang bisa mengeluarkan 'darah'. Pohon ini sudah lama tumbuh di area pemukiman sekitar tempat tinggal mereka yang memang padat.

Pohon "berdarah" itu kemungkinan besar merupakan Dragon Blood Tree, jenis pohon yang mengeluarkan getah pekat yang warnanya merah darah jika batangnya dipotong. Ini jenis pohon yang biasa tumbuh di pulau-pulau tropis seperti di Socorta, Maroko, dan Kepulauan Canaria. Tapi rupanya, pohon ini juga hidup di wilayah Baratdaya Tiongkok. 

Baca Juga

Getah "darah naga" (dragon blood) digunakan sebagai pewarna, pernis biola, juga sebagai bahan obat sejak ratusan tahun lalu. Mendengar sebutannya yang unik, darah naga, tak mengherankan bila getah ini juga digunakan dalam ritual keagamaan dan campuran bahan kimia, seperti ditulis laman Rocketnews24, Rabu (3/2/2016).

Laman Kemendag.go.id menulis ada spesies rotan jenis tertentu di Indonesia yang juga mengeluarkan resin keras dari ekstrak buah rotannya. Resin dari rotan famili Daemonorops draco yang disebut jernang di tanah air ini juga mengandung Dracorhodin (flavylium) yang merupakan bahan farmasi berpotensi untuk antimikroorganisme, antivirus, antitumor, dan penawar racun.

Pharmacopoeia, daftar obat-obatan tradisional RRT, juga mencatat Dragon Blood adalah obat tradisional China (Traditional Chinese Medicine) ternama yang digunakan selama berabad-abad untuk melancarkan peredaran darah, menyembuhkan luka, mengurangi rasa sakit, mengendalikan pendarahan, dan mempercepat pemulihan kulit, baik sebagai obat luar maupun obat minum. Belum ada laporan tentang efek negatif seperti keracunan akibat konsumsi Dragon Blood kecuali larangan bsgi wanita hamil, tulis laman Kemendag.go.id.

Pohon Dragon Blood dicantumkan sebagai pohon yang "rapuh" dalam daftar tumbuhan langka. Pastikan Anda tak "menyakiti"-nya jika menemukan pohon sejenis ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini