Sukses

Rekayasa Genetika Janin Manusia Akan Dimulai

Seorang peneliti mendapat ijin untuk melakukan modifikasi janin-janin manusia menggunakan teknologi pengubahan gen CRISPR/Cas9.

Liputan6.com, London - Kathy Niakan, seorang ahli biologi perkembangan telah mendapatkan izin dari pihak yang berwenang di Inggris untuk melakukan modifikasi janin-janin manusia menggunakan teknologi pengubahan gen CRISPR/Cas9.

Dikutip dari Science Magazine pada Rabu (3/2/2016), Niakan sekarang bekerja di Francis Crick Institute di London. Ia mengajukan permohonan izin untuk menggunakan teknik yang dimaksud agar lebih mengerti tentang peran gen-gen kunci selama beberapa hari pertama di awal perkembangan janin manusia.

Di Inggris, Human Fertilisation and Embryology Authority (HFEA), berwenang memberi lisensi penelitian menggunakan janin, sperma, dan sel telur manusia. Persetujuan memberikan izin kepada Niakan dilakukan dalam rapat komisi lisensi HFEA pada 14 Januari lalu.

Catatan rapat menyebutkan, “Secara berimbang, penggunaan CRISPR/Cas9 yang diajukan ini dipandang oleh Komite menawarkan potensi yang lebih baik menuju keberhasilan, dan merupakan pendekatan teknis yang dibenarkan guna meraih data penelitian tentang fungsi gen dari embrio yang digunakan.”

Perdebatan tentang etika mengutak-atik gen janin telah berlangsung seru selama beberapa tahun. Para kritikus mengatakan bahwa penelitian seperti yang dilakukan oleh Niakan dapat menjadi langkah pertama menuju “bayi rancangan” atau bahkan eugenik (pemilah-milahan manusia berdasarkan sejumlah sifat yang tertentu).

Namun demikian, sekarang ini banyak ilmuwan yang mendukung keputusan HFEA.

Melalui pernyataan yang dibagikan oleh Science Media Center di London pada 1 Februari 2016, Peter Braude—seorang profesor emeritus obstetrik dan ginekologi di King’s College di London—mengatakan, “Saya senang mendengar bahwa HFEA memiliki akal sehat untuk menyetujui proyek penting ini.”

Lanjutnya, “Perangkat pengutak-atik gen memungkinkan pengertian baru pada mekanisme dasar genetik yang mengendalikan alokasi sel pada embrio awal.”

“Mekanisme ini penting dalam memastikan perkembangan dan pencangkokan normal yang sehat karena kalau ada sesuatu yang salah dapat berakibat pada kegagalan implan atau keguguran. Saya tertarik menunggu hasilnya,” tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.