Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

14 Jenis ‘Dosa’ Kaum Wanita Dalam Urusan Ranjang

Urusan kemesraan seksual memegang peran yang sama sekali tidak boleh diabaikan dalam pernikahan.

Liputan6.com, Atlanta - Hidup pernikahan mencakup berbagai aspek yang saling berkaitan. Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa urusan kemesraan seksual memegang peran yang sama sekali tidak boleh diabaikan.

Selain sejumlah ketidakmengertian yang kerap dilakukan kaum pria, ada juga sejumlah "dosa" kaum wanita yang dapat menjadi hambatan keintiman. Apa saja?

Dikutip dari webMD pada Minggu (31/1/2016), berikut ini adalah 14 jenis ‘dosa’ yang kerap dilakukan wanita terkait dengan kemesraan seksual:

1. Tidak apa-apa kalau memalsukan orgasme

Tidak benar. Walaupun sepertinya pemalsuan orgasme memiliki niat yang baik, ternyata memalsukan orgasme tidak membantu. Pertama, kaum wanita mengabaikan kenikmatan yang sebenarnya dan ini adalah kebiasaan buruk. Kedua, jika memalsukannya, kaum wanita memberikan kesan yang salah kepada pasangannya. Pasangan mengira telah melakukan keintiman dengan tepat. Lama-kelamaan, pengulangan kesan yang salah itu menjerumuskan kepada kehidupan seksual yang tidak terlalu memuaskan.

2. Jika pasangan melakukan masturbasi, berarti hubungan seksnya tidak hebat

Ternyata, pasangan yang bermasturbasi tidak berarti ada yang salah dalam hubungan seksual. Artinya, pasangan itu masih manusiawi. Sekitar 91 persen pria di bawah usia 70 pernah melakukan masturbasi dan angka ini sekitar 76 persen pada kaum wanita.

Masturbasi memiliki sejumlah manfaat, antara lain melepaskan stres, membantu mengurangi sakit menstruasi pada wanita, mengurangi ejakulasi dini pada pria dan bahkan dapat membantu tidur lebih nyenyak.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Klimaks bersama

3. Mengenai klimaks bersama

Jika selalu berusaha mencapai orgasme bersama dengan pasangan, jangan memaksakan diri. Pada kebanyakan pasangan, hal tersebut tidak bisa dikendalikan. Mencoba menambah tekanan yang tidak perlu malah akan mengecewakan.

Tidak mudah menahan diri ketika sudah mendekati ke "sana" tapi malah sibuk mengira-ngira pasangan dan pasangan menebak-nebak juga. Sebaiknya saling bergantian memberikan dan menikmati. Orgasme bersama memang menyenangkan, tapi sangat jarang—hanya sekitar 15 persen dari keseluruhan kejadian.

4. Pria lebih banyak berpikir tentang seks

Ini adalah salah satu pengetahuan klise, tapi setidak-tidaknya benar menurut penelitian. Suatu penelitian mendapati, secara rata-rata, kaum pria dua kali lebih sering memikirkan seks daripada kaum wanita.

Tentu saja hal ini tidak berarti seks bukan hal penting bagi wanita atau seakan-akan wanita tidak sering memikirkannya. Menurut penelitian yang sama, kaum wanita memikirkan seks sekitar 10 kali dalam sehari.

5. Frekuensi hubungan seks

Jika masih berkutat pada seberapa banyak seks yang “seharusnya” dilakukan atau seberapa sering seks yang “normal”, sekarang ada kabar baik. Ternyata tidak ada jumlah ferkuensi yang disebut sebagai ideal.

Jadi berhentilah khawatir tentang berapa kali berhubungan seks dan fokuslah pada hubungan yang ada. Yang penting, ciptakan kondisi yang membuat dua belah pihak terpuaskan.

6. Membersihkan kamar tidur mendukung seks yang lebih baik

Di sini kita berbicara tentang kamar tidur yang beres, bukan seperti gudang dengan pakaian bertebaran di mana-mana, tumpukan majalah lama, ataupun mainan anak-anak.

Memasuki mood untuk hubungan seksual berarti mengusir semua gangguan, dan ini lebih mudah dilakukan jika kamar tidur tidak dipenuhi dengan hal yang mengingatkan tentang kehidupan keseharian yang membosankan. Merapikan kamar tidur supaya menjadi ruang yang terasa lebih netral akan membantu.

7. Kaum pria menginginkan seks kapan saja, di mana saja

Banyak wanita kaget dan mungkin kecewa karena pasangan mereka sedang tidak mood. Jangan langsung berkesimpulan bahwa ada masalah yang lebih dalam. Wanita mengetahui rasanya sedang malas melakukan seks. Mungkin sang pria sedang lelah atau harinya kurang baik—ini terjadi pada semua orang. Coba lagi nanti.

8. Jujur 100% bukan yang terbaik untuk urusan seks

Kaget? Kalau wanita tidak senang dengan sejumlah aspek dalam kehidupan seksual, memang perlu dibicarakan. Namun demikian bukan berarti wanita harus membuat semua daftar keluhan. Seks merupakan topik yang peka untuk semua orang dan pasangan dapat merasa tersakiti karenanya.

Cobalah untuk menjaga diskusi yang positif. Beri penekanan pada apa yang sudah benar dan cobalah menambahnya daripada berkutat pada apa yang salah. Jangan melontarkan diskusi serius tentang kurangnya kepuasan seksual selagi melakukan seks. Hasilnya tidak akan baik.

3 dari 3 halaman

Vibrator dan orgasme

9. Penggunaan vibrator untuk masturbasi mempersulit orgasme dengan pasangan

Tidak begitu.Terlalu banyak wanita khawatir bahwa masturbasi, terutama yang menggunakan vibrator, akan membuatnya kebas (tidak peka). Sebetulnya, sejumlah penelitian menyebutkan hal sebaliknya.

Suatu penelitian mendapati bahwa jika dibandingkan dengan wanita yang tidak menggunakan vibrator, wanita pemakainya malah lebih "basah", lebih mudah terangsang, dan lebih mudah orgasme ketika melakukan hubungan seks.

Menurut para pakar, melakukan masturbasi membantu wanita mengetahui apa yang disukainya secara seksual dan ini menciptakan kehidupan seks yang lebih kaya dengan pasangan.

10. Kalau urusan seks, pria lebih visual

Ini juga adalah pengetahuan klise yang didukung oleh penelitian. Bukan berarti wanita tidak visual, tapi mereka punya lebih banyak cara untuk terangsang. Kaum pria lebih mungkin "menyala" berdasarkan tanda-tanda visual.

Jika pria sangat ingin melakukannya dengan lampu yang menyala atau meminta pasangannya menggunakan lingerie, bersyukurlah.

11. Jangan bicarakan urusan pekerjaan setiap malam ketika sedang akan tidur

Banyak pasangan tidak memiliki banyak waktu berdua dalam suatu minggu kerja. Karena itu, waktu beberapa jam yang mereka miliki berdua habis untuk diskusi-diskusi praktis, misalnya tentang pekerjaan, pesta ulang tahun anak, dan anggaran minggu depan. Tidak seksi sama sekali.

Untuk memperbaiki kehidupan seksual, buatlah keputusan sadar untuk menyingkirkan topik yang memberatkan sebelum dan selagi tidur. Betul, hal-hal itu memang harus dibincangkan, tapi cobalah menggunakan surel harian.

12. Penetapan batas eksperimen

Mencoba sesuatu yang baru di ranjang? Eksperimen seksual membantu menjaga kesegaran hubungan. Tapi pastikan batasan-batasannya sebelum memulai. Beberapa wanita khawatir mereka terlihat tidak luwes dan kaku kalau memiliki daftar sejumlah hal yang mereka tidak inginkan, namun menetapkan panduan yang jelas tentu baik adanya. Dua belah pihak merasa lebih nyaman dan santai, dan ini mengarah kepada seks yang lebih baik.

13. Penjadwalan seks tidak membunuh kehangatan

Kalau urusan seks, perencanaan kerap dipandang sebelah mata. Tentu saja, di awal hubungan lebih gampang untuk sering-sering melakukan seks secara dadakan. Tapi ketika lebih mapan—apalagi dengan pekerjaan dan anak-anak—tidak bisa lagi mengandalkan spontanitas. Seks bisa tergusur oleh hal yang lebih mendesak dalam rencana harian.

Kalau merasa penjadwalan seks sebagai tidak romantis, coba pikir ulang. Ingat, bukankah liburan dan cuti merupakan hal yang menyenangkan dan kita merencanakannya? Jadi apa salahnya dengan menjadwalkan seks?

14. Yang mendadak tidak biasa bukan selalu pertanda masalah dalam hubungan

Terkadang, wanita merasa sedikit tidak nyaman ketika pasangannya mengusulkan sesuatu yang baru di ranjang. Seakan-akan menjadi tanda ketidakpuasan terhadap wanita.

Cobalah untuk tidak melihatnya demikan. Ingatlah bahwa kehidupan seks yang sehat selalu berkembang dan berubah. Mengapa menjalani hidup melakukan hanya 3 hal yang sama di atas ranjang selama 60 tahun atau lebih?

Kalau memang tidak terlalu tertarik dengan usulan pasangan, katakan saja. Tapi pikirkan juga tentang usulan sesuatu yang baru yang diinginkan wanita.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.