Sukses

4 Gejala Khas Pembeda Terjangkit Virus Zika dan DBD

Beberapa gejala khas yang bisa membedakan keluhan infeksi virus Zika dengan penyakit demam berdarah dengue.

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah pakar melihat banyak kesamaan gejala antara demam berdarah dengan demam Zika. Kedua demam ini diawali dengan suhu yang naik dan turun serta linu hebat pada persendian dan tulang. Kadang juga disertai mual, pusing, rasa tidak nyaman di perut, disertai rasa lemah dan lesu yang hebat.

Dari dokumen yang dikirim Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr Koesmedi, SpOT kepada Health Liputan6.com pada Kamis (28/1/2016) disebutkan beberapa kesamaan sebagai gejala awal yang membuat Zika teridentifikasi sebagai demam berdarah dengue (DBD).

 


Sebenarnya terdapat beberapa gejala khas yang bisa membedakan keluhan infeksi virus Zika dengan penyakit demam berdarah dengue. Inilah beberapa tanda khusus tersebut:

1. Demam cenderung tidak terlalu tinggi, kadang maksimal berada pada suhu 38 derajat Celsius. Demam cenderung naik turun sebagaimana gejala demam berdarah, tetapi tidak terlalu tinggi.

2. Muncul beberapa ruam pada kulit berbentuk makulapapular atau ruam yang melebar dengan benjolan tipis yang menimbul. Kadang ruam meluas dan membentuk semacam ruam merah tua dan kecoklatan yang mendatar dan menonjol.

3. Muncul rasa nyeri pada sendi dan otot. Terkadang disertai lebam dan bengkak pada sendi dan otot seperti terbentur dan keseleo ringan.

4.  Kerap muncul keluhan infeksi mata menyerupai konjungtivitas dengan mata kemerahan. Kadang warna sangat kuat pada bagian dalam kelopak sebagai tanda munculnya ruam pada bagian dalam kelopak mata.

Lebih lanjut, meski beberapa pakar belum mengirim sinyal tanda penyakit ini tidak berbahaya, sejauh ini tidak ada kasus kematian yang muncul karena infeksi virus Zika. Penyakit ini hingga saat ini masih terus diteliti. Namun, sejauh ini demam Zika tidak menandakan sebagai penyakit berbahaya, kecuali adanya masalah gangguan sendi, sakit kepala hebat, dan ruam yang membuat kulit terasa kurang nyaman dan gatal.

Penyakit yang memerlukan masa inkubasi 3 hari sebelum serangan ini juga kerap kali sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan medis yang serius. Dalam kondisi tubuh yang baik, penyakit akibat infeksi virus Zika dapat pulih dalam tempo 7 sampai 12 hari.

Orang yang menemukan kasus ini untuk pertama kali di Jambi pada 2015, Deputi Direktur Eikjman Institute Dr. Herawati Sudoyo Ph.D tidak menyarankan asupan vitamin khusus seperti yang selama banyak dibicarakan orang. Dari penelitian yang ada, ia menyatakan, terbukti multivitamin tidak ada gunanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.