Sukses

Cara Baru Melawan Bakteri Kebal Antibiotik

Dalam pengujian pada pada jaringan-jaringan yang ditumbuhkan di laboratorium, cara ini memusnahkan sekitar 92% bakteri kebal antibiotik.

Liputan6.com, Boulder - Bakteria yang kebal obat semakin menjadi masalah besar bagi kesehatan global. Bakteri yang mengembangkan kekebalan terhadap antibiotik mempersulit pengobatan dan sangat sulit dibasmi.

Dikutip pada Minggu (24/1/2016), baru-baru ini para peneliti di University of Colorado Boulder mengungkapkan bahwa partikel kecil yang teraktivasi oleh cahaya—dikenal sebagai titik-titik quantum—bisa berguna dalam melawan infeksi.

Titik-titik quantum terdapat dalam bahan semikonduktor yang ada di dalam perangkat-perangkat elektronik, tapi belum dalam ukuran nano—suatu ukuran yang 20 ribu kali lebih tipis daripada sehelai rambut manusia.

Ketika bekerja dalam ukuran sekecil itu, para peneliti mampu merangsang interaksi tertentu di tingkat seluler yang hanya membidik bakteri berbahaya.

Penelitian ini bukanlah yang pertama kalinya para peneliti mencoba melawan bakteri dalam ranah kecil seperti itu. Karya sebelumnya menunjukkan bahwa partikel ukuran nano (nanoparticle) yang terbuat dari perak dan emas dapat dipergunakan untuk menyerang infeksi. Tapi ada dampak ikutan, karena partikel nano ini juga membahayakan sel-sel di sekitar bakteri.

Titik-titik quantum tidak mengalami masalah demikian. Karena diaktivasi oleh cahaya, para peneliti dapat menyesuaikan agar partikel menyerang hanya sel-sel tertentu dan dilakukan hanya dengan mengubah-ubah panjang gelombang cahaya tersebut. Ketika sumber cahayanya disingkirkan, titik-titik quantum berhenti aktif.

Menurut tim peneliti, terobosan ini memungkinkan pengembangan perawatan klinis yang tidak berbahaya dengan menggunakan partikel nano untuk memerangi bakteri yang kebal.

Percobaan ini bermula dengan baik. Para peneliti ini telah mengujinya pada jaringan-jaringan yang ditumbuhkan di laboratorium. Ternyata cara ini memusnahkan 92% bakteri kebal.

Anushree Chatterjee, penulis senior penelitian ini, mengatakan, “Antibiotik menjadi perawatan mendasar bukan hanya terhadap infeksi bakteri, tapi juga pada HIV dan kanker. Kegagalan mengembangkan perawatan yang efektif terhadap bakteri kebal bukan pilihan lagi dan teknologi ini bergerak cepat ke arah penyelesaian masalah.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini