Sukses

Anak Orang Kaya atau Bukan Bisa Jadi Korban Bully

Korban bullying tidak terbatas pada sosial ekonomi rendah atau menengah atau kaya.

Liputan6.com, Jakarta Bullying atau perundungan bisa menimpa anak siapa saja, baik anak orang kaya atau tidak. Bullying rentan terjadi di semua lingkungan dengan sosial ekonomi bervariasi.

"Korban bullying tidak terbatas pada sosial ekonomi rendah atau menengah atau kaya. Anak dari semua lingkungan memiliki kemungkinan terjadi bullying," terang psikolog klinis, Liza Marielly Djaprie dalam acara #rayakannamamu yang digagas Coca Cola di Jakarta pada Rabu (13/1/2015).

Menurut psikolog yang bekerja di Sanatorium Dharmawangsa ini, alasan terjadinya perundungan bisa dilihat tingkat stres dan tekanan pada lingkungan tersebut. Lalu, melihat toleransi yang terjadi antarsesama dalam lingkungan tersebut seperti apa.

Sebetulnya tak semua anak bisa menjadi korban bullying. Pelaku biasanya memilih korban yang tidak punya banyak teman, pendiam, dan ada "uji coba" terlebih dahulu. Sehingga pelaku tak asal dalam memilih korbannya.

Sementara, pelaku perundungan biasanya memiliki masalah tersendiri dalam kehidupannya. Salah satu pemicu seorang anak menjadi pelaku perundungan yakni karena stres.

"Anak zaman sekarang itu sibuknya melebihi orangtuanya. Mulai dari sekolah, les ini dan itu. Tak cuma pendidikan formal tapi juga non-formal. Hal-hal seperti ini kan jadi stres sekali. Ketika stres, mereka melampiaskannya pada orang lain," tutur Liza

Perundungan, menurut Liza, merupakan tindakan penindasan satu atau dua orang terhadap satu atau dua orang. Dalam perundungan terdapat tiga komponen yakni ada kekuatan yang tidak seimbang, dilakukan secara repetitif, dan memiliki intensi waktu tertentu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini