Sukses

Bahaya Gerakkan Leher Sampai Muncul Bunyi

Bunyi 'krrkkk' pada leher adalah tanda telah terjadi manipulasi pergerakan sendi secara berlebihan.

Liputan6.com, Jakarta Pria yang sering mencukur rambut di tempat pangkas pinggir jalan atau di dalam mal, tidak pernah lepas dari tawaran si pencukur untuk menggerakkan leher ke arah tertentu sampai muncul bunyi 'krrkkk'. Meski tidak terjadi apa-apa, pada dasarnya kita tidak boleh menggerakan leher secara berlebihan. Terlebih ditangani oleh orang-orang yang tidak memahami anatomi tubuh secara menyeluruh.

Leher merupakan bagian tubuh yang kompleks dan memiliki fungsi yang sangat vital. Salah sedikit saja menangani kasus di leher, nyawa taruhannya. Dan perlu diketahui juga bahwa bunyi 'krrkkk' adalah tanda telah terjadi manipulasi pergerakan sendi secara berlebihan.

Pria tak sadar kalau sendi lehernya bisa semakin lemah dan dapat menyebabkan instabilitas tulang leher di kemudian hari jika terlalu senang 'dipijat sampai muncul bunyi krrkk'. Akibatnya, nyeri leher kronis yang sering timbul ketika usia semakin tua.

Demikian penjelasan yang disampaikan dokter spesialis bedah saraf TNI AU dengan kompetensi di bidang spine (tulang belakang), Dr. dr. Wawan Mulyawan, SpBS, SpKP dalam secarik keterangan pers yang kami teria via surat elektronik pada Sabtu (9/1/2016).

Ia menjelaskan, nyawa jadi taruhan orang yang suka menggerakan leher secara berlebihan. Terutama bukan karena akan memotong atau menyumbat trakea maupun merobek pembuluh darah karotis. "Tapi akan mematahkan atau meretakkan atau mendislokasikan tulang leher yang akibatnya bisa mematikan," tulis dia. " Yang tersering adalah bukan patah, tetapi dislokasi atau melejitnya sendi yang menghubungkan antar tulang leher," lanjutnya.

Ada 7 ruas tulang leher dan masing-masing ruas dihubungkan oleh 2 macam sendi: bantalan tulang (diskus) dan sendi penyangga kiri dan kanan (prosesus artikularis superior dan prosesus artikukaris inferor atau disebut juga facet).

Jika tulang dan sendinya melejit, maka hubungan persendian leher dan ruas tulang lehernya menjadi tidak stabil dan akan mencederai sumsum tulang belakang di dalamnya, yang selanjutnya terjadilah kejadian fatal seperti dijelaskan diatas tadi (yang bisa sampai menimbulkan kematian). Apalagi jika tulang leher sampai patah, tentu instabilitas itu menjadi lebih parah lagi dan bisa menimbulkan kematian yang lebih cepat lagi. Apalagi jika diitambah lagi robeknya pembuluh darah arteri vertebralis akibat tergores tulang leher yang patah itu.

Dia berpesan, siapa saja yang mempunya masalah dengan nyeri leher, nyeri punggung, atau nyeri pinggang apa pun penyebabnya, datanglah ke ahli yang profesional, yang terdidik di rumah sakit pendidikan kedokteran seperti spesialis saraf, spesialis bedah saraf, spesialis ortopedi, spesialis kedokteran fisik, dan rehabilitasi.

"Tidak ada salahnya juga jika datang ke dokter umum atau fisiterapis, bukan ke yang lain," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini