Sukses

Obat Untuk Atasi Stres Semakin Laku Lewat Penjualan Online

Kalau orang punya kartu kredit dan akses ke internet, ia bisa memesan obat sejenis ini langsung ke rumah. Gawat.

Liputan6.com, London - Penjualan bermacam barang lewat internet telah merambah penjualan obat-obatan, termasuk obat-obatan yang seharusnya dengan resep dokter. Dengan lemahnya pengawasan, tidak heran kalau korbanpun berjatuhan.

Penelitian di Inggris memberi gambaran dampak buruk penjualan yang tidak diawasi. Memang belum ada penelitian serupa di Indonesia, tapi perdagangan online tidak dapat dihindari, juga di Indonesia.

Dikutip dari BBC pada Jumat (25/12/2015), suatu penelitian oleh Badan Stasistik Nasional di Inggris melaporkan adanya 372 korban meninggal yang melibatkan obat pereda kecemasan dan insomnia di Inggris dan Wales.

Angka 372 korban yang melibatkan zat benzodiazepin itu merupakan peningkatan sebesar 8 persen dibandingkan dengan kejadian meninggal pada tahun lalu.

Ada 10 juta penulisan resep benzodiazepin di Inggris pada 2014, namun peredaran tidak sah telah meresahkan. Penelitian BBC menemukan sejumlah situs web yang terang-terangan menawarkan pil bermerek tanpa meminta resep dari seorang dokter.

Jason Houghton (24) meninggal pada 2014 setelah mulai meminum benzodiazepin untuk membantunya tidur setelah pola jam kerja yang tidak teratur sebagai seorang tenaga medis.

Ayahnya, Keith Houghton, mengatakan, “Ia cerita kepada kami bahwa ia memulai kerja malam hari, yaitu jadwal malam selama 4 hari diikuti dengan jadwal siang selama 4 hari. Ia kesulitan tidur, karena ‘menyala’ terus.”

Jason menemukan sumber daring (online) untuk obatnya dan segera kecanduan.

“Setelah ditelusuri, ia membelinya dari pengecer daring berkedudukan di luar negeri. Ada yang di Romania, Jerman, dan Pakistan. Ia memesannya dari kamar tidur dan dikirim menggunakan dinas pos Royal Mail.”

Sang ayah melanjutkan curahan hatinya, “Kami sangat terkejut sebagai orangtua melihat hal ini tersedia bagi siapa saja. Kalau orang punya kartu kredit dan akses ke internet, ia bisa memesan obat sejenis ini langsung ke rumah.”

Dokter Alan Walsh dari Manchester West menuliskan penyebab kematian pemuda itu sebagai mati konyol karena dampak campuran diazepam dan sejumlah obat lain dalam tubuh Jason. Sang dokter kemudian menyurati pihak yang berwenang untuk mencegah kematian sia-sia di masa depan.

Situs web itu ditutup oleh Medicines and Health products Regulatory Agency (MHRA), namun temuan BBC menunjukkan bahwa sebuah situs web dengan nama yang mirip kembali beroperasi.

Situs yang dimaksud menawarkan pil benzidipin 10 mg bermerk dalam bungkusan berisi 1.000 pil. Pesanan bisa dikirim ke alamat di Inggris dalam 3 hingga 5 hari.

Suatu penelitian yang terbit di The British Journal of Psychiatry pada 2014 mewawancarai 1.500 warga biasa tentang penggunaan benzodiapin untuk mengobati kesulitan tidur. Sebanyak 30 persen menyalahgunakannya dan 27 persen mengaku mendapatkannya dari internet. Sebanyak 11 persen mengaku mendapatkannya dari luar negeri. Waduh.

Kenyataannya, kecanduan bukan hanya kepada obat-obatan. Video berikut ini mengetengahkan 6 jenis kecanduan yang paling aneh:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.