Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

10 Kesalahan Menggunakan Kondom

Ternyata tak sedikit dari mereka yang mengalami kegagalan dan berbuntut pada kehamilan atau penyakit tertentu.

Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar pria mungkin telah mengetahui penggunaan kondom. Meski begitu, ternyata tak sedikit dari mereka yang mengalami kegagalan dan berbuntut pada kehamilan atau penyakit tertentu. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) bahkan memperkirakan, kegagalan menggunakan kondom mencapai 18 persen. 

Padahal, bila digunakan dengan benar, kondom 98 persen efektif mencegah kehamilan dan penyakit menular seksual. Agar tidak melakukan kesalahan lagi, simak ulasan mengenai kesalahan penggunaan kondom, seperti dikutip laman Health, Rabu (16/12/2015) berikut ini:

1. Terlalu lama digunakan setelah kemasan dibuka

"Ada banyak sperma saat pra-ejakulasi," kata Asisten Professor Klinis Obstetri dan Ginekologi di Northwestern University, Lauren Streicher, MD.

Bahkan jika ia tidak ejakulasi, Anda masih berisiko menebar sperma sehingga menyebabkan kehamilan dan menularkan infeksi menular seksual. "Berhenti menunda-nunda. Begitu Anda siap melakukannya, ambil dan gunakan kondom."

2. Tidak memeriksa kerusakan

Ini kesalahan pasangan yang sering terjadi. Sekitar 83 persen wanita dan 75 persen pria ternyata tidak pernah memeriksa kondom sebelum digunakan, menurut studi dar Indiana University studi. "Pastikan kondom tidak terlihat usang, tidak lengket, berubah warna, atau rusak. 

3. Bocor

Inilah kesalahan paling umum, setelah membuka bungkus kondom dan memeriksanya, tempatkan ujung gulungan pada ujung penis. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah kebocoran.  

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lapisan dobel

4. Lapisan dobel

Hal ini juga menjadi masalah, kondom digunakan untuk sekali pakai. Bila Anda melapisinya dengan kondom lagi, maka hal ini dapat memicu kerusakan," jelas Dr Streicher.

5. Terlalu cepat menarik

Peneliti dari Indiana University menemukan, antara 13,6 persen dan 44,7 persen individu langsung melepas kondom sebelum hubungan intim usai. Tentu saja, hal ini menempatkan Anda pada risiko kehamilan dan infeksi menular seksual. 

6. Membeli ukuran yang salah

"Selalu ada pria yang membeli kondom ekstra-besar, padahal dia tidak memiliki penis sebesar itu," kata Dr Streicher. Maka itu, penting bagi Anda untuk bersikap realistis dan mencoba ukuran yang pas. Jika kondom terlalu kecil, bisa rentan bocor. Jika terlalu besar, maka tidak akan pas saat berhubungan seks. 

7. Lupa digunakan saat akan oral

"Walaupun Anda tidak bisa hamil hanya dengan seks oral, tapi Anda masih berisiko terkena infeksi menular seksual," kata Dr Streicher. Ini berarti penggunaan kondom juga sangat penting. 

8. Menggunakan pelumas yang salah

Pelumas dapat menjadi tambahan yang bagus untuk pengalaman bercinta menggunakan kondom. Tidak hanya itu, pelumas juga dapat membuat seks lebih menyenangkan dan membantu mencegah lateks robek. Namun, jika Anda memilih pelumas yang salah, bisa jadi bencana.

"Tidak semua pelumas cocok dengan kondom," kata Dr Streicher. "Setiap produk berbasis minyak dapat menyebabkan turunnya kualitas kondom itu sendiri."

9. Menyimpannya tidak benar

Jangan menyimpan kondom di dompet. Menurut Streicher, saat kondom terkena gesekan maka dapat menyebabkan lubang-lubang kecil, dan karetnya menjadi sama sekali tidak berguna. Belum lagi panas tubuh dapat menurunkan kualitasnya. Sebaliknya, pastikan menyimpan kondom di tempat yang sejuk dan kering jauh dari sinar matahari atau panas.

10. Tidak menggunakan sama sekali

"Setiap kali ada kontak kulit ke kulit, Anda harus benar-benar menggunakan kondom," kata Dr Streicher. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.