Sukses

Jaxon, Si Bayi Kuat Bersiap Sambut Natal

Usianya baru 15 bulan, namun Jaxon Buell sudah menyita perhatian orang di seluruh dunia.

Liputan6.com, Florida Usianya baru 15 bulan, namun Jaxon Buell sudah menyita perhatian orang di seluruh dunia. Batita ini mengalami kelainan microhydranencephaly, suatu kondisi otak ekstrem yang menyebabkan banyak dokter menduga hidupnya tak akan bertahan lama setelah dilahirkan.

Namun nyatanya Jaxon bisa bertahan dan keluarganya mulai merilis foto-fotonya dalam tema Natal.

"Aku senang sekali bisa memberi tahu bahwa kami menyaksikan salah satu momen terbaik yang dialami Jaxon. Kami berharap dan berdoa hal itu terus berlanjut," kata Brandon Buell, ayah Jaxon pada laman Today, dilansir Selasa (15/12/2015).

"Kami sangat lega dan bahagia bisa melihat putra kami bertumbuh," ia melanjutkan.

Beberapa foto Jaxon bertema Natal memperlihatkan dia tengah mengunjungi Santa Klaus di sebuah mal di Orlando, Florida.

Foto-foto lainnya menunjukkan Jaxon di depan sebuah pohon Natal di rumahnya di Tavares, Florida. Sebuah kartu Natal raksasa berisi tulisan orang tuanya mengungkapkan betapa berterima kasihnya mereka atas dukungan dari semua orang. 

Lewat kartu Natal besar ini keluarga Jaxon ungkapan rasa terima kasih. (Foto: Today.com)

"Dia benar-benar memiliki jejak di seluruh dunia sekarang. Hal ini sungguh luar biasa bagi kami," ujar Buell.

Meski kondisi Jaxon tampak berbeda dan membuat hati yang melihatnya terenyuh, bocah cilik ini menunjukkan perkembangan yang baik. Jaxon mulai bisa membuat kontak mata dan mengontrol kepalanya serta lebih aktif. Dia juga mulai bisa melontarkan kata 'mama', 'dada', dan 'hey hey' jika ingin digendong. Dia tersenyum, mengikuti hal-hal yang menarik perhatiannya dengan kedua matanya dan sudah bisa meraih mainan.

Jaxon menerima nutrisi dari tuba makanan, tapi terkadang ayah dan ibunya memberi sepotong makanan untuk dirasakan dan Jaxon bisa menikmatinya. Bocah itu juga menerima terapi fisik tambahan.

Kasus yang dialami Jaxon sangat langka sampai-sampai para dokter yang menanganinya berhenti memprediksi kondisinya. "Mereka hanya terkagum-kagum. Mereka selalu menggunakan kata itu, kagum, terhadap Jaxon. Dia merajut kisah hidupnya sendiri, jadi mereka tak bisa memberi tahu kami apa yang akan terjadi," ujar ayah Jaxon.

Meski begitu Brandon dan sang istri, Brittany, tetap berjaga-jaga jika suatu saat nanti harus kehilangan Jaxon. 

"Kami bersiap diri bahwa kapan pun bisa menjadi hari terakhir Jaxon mengingat apa yang dialaminya. Tapi dia memang tak menunjukkan kondisi melemah. Sebaliknya, dia malah menunjukkan perkembangan ke arah yang lebih baik," cetus Brandon.

Keluarga menjuluki batita itu 'Jaxon Strong' atau 'Jaxon Si Kuat' karena kegigihannya bertahan hidup. 

Kini Jaxon sudah mulai bisa mengucapkan beberapa kata dan menikmati kue. (Foto: Today.com)

Brittany memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga penuh, menjaga Jaxon. Hal itu bisa dilakukan berkat laman GoFundMe yang dibentuk untuk mendanai hidup mereka. Lewat laman itu keluarga Buell bisa menerima donasi dari orang-orang di mana pun. Selain untuk memenuhi kebutuhan harian keluarga Buell, dana yang terkumpul juga disalurkan ke organisasi-organisasi nirlaba untuk penelitian medis terkait kasus serupa yang dialami Jaxon.

Fokus mereka kini adalah mengusahakan agar Brittany tetap bisa berada di rumah untuk merawat Jaxon. "Dia adalah perekat keluarga kami. Dia memiliki cinta dan kesabaran yang luar biasa bagi Jaxon. Mereka juga memiliki interaksi yang tak ternilai," ujar Brandon. 

Brittany Buell, ibu Jaxon, memilih menjadi ibu rumah tangga demi merawat batita luar biasa ini. (Foto: Today.com)

Hidup Jaxon mungkin tak akan lama, namun keberadaannya akan menginspirasi banyak orang, tulis sang ayah dalam akun Facebook-nya.

Disarankan untuk tak dilahirkan

Terlahir dengan tanpa tempurung kepala dan sebagian besar otak, Jaxon Emmett Buell tak diharapkan bisa hidup. Bahkan orang tuanya disarankan untuk melakukan aborsi ketika dokter mengetahui kelainan tersebut.

Saat mengandung Jaxon, Britanny Buell sudah diberi tahu dokter ia mengandung janin yang memiliki kelainan otak ekstrem. Dokter memberi pilihan kepada Britanny dan suami Brandon di usia janin 23 minggu untuk mengakhiri kehamilan. 

Pada kasus langka seperti ini para bayi hanya mampu hidup selama beberapa hari saja.

"Kami diberi kesempatan memiliki anak dan kami berharap mendengar suaranya. Kami pun memutuskan melakukan segalanya untuk memberinya kesempatan berjuang," kata Brandon seperti dikutip Daily Mail.

Pasangan muda asal Florida, Amerika Serikat, ini tetap mau mempertahankan kehamilan Britanny. 

Usai menjalani operasi caesar pada 27 Agustus 2014, Jaxon lahir dengan selamat, meski tengkorak kepalanya tidak bundar melainkan seperti kebanyakan orang. Jaxon didiagnosis menderita Anencephaly, cacat lahir tanpa bagian sempurna pada otak dan tengkorak.

Menurut Center for Disease Control and Prevention, sekitar 1 dari 4.859 bayi yang lahir di Amerika Serikat dengan kondisi ini dan biasanya akan segera meninggal.

Namun siapa kira, Jaxon mampu berjuang hidup dalam tiga minggu pertama menggunakan tabung. Para ahli bedah otak pun mencoba memahami kondisinya.

Berbagai cara dicoba untuk meningkatkan kesehatan Jaxon, salah satunya dengan membawa ke RS Boston untuk anak-anak. Yang kemudian para dokter menemukan diagnosis tepat atas kondisi Jaxon yang lebih spesifik, yakni Microhydranencephaly. Berbagai obat-obatan pun diberikan sehingga Jaxon mampu bertahan hidup.

"Saya tahu mungkin ini hari terakhirnya. Namun saya berusaha tetap berpikir positif 99 persen bahwa ia tetap akan hidup," ucap Brittany penuh keyakinan. (*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini