Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Orgasme Tertunda Bikin Pria Frustrasi

Masalah ejakulasi tertunda juga dialami pria meski jarang namun bisa bikin pria frustasi.

Liputan6.com, Jakarta Pria begitu tertutup tentang masalah seksual. Salah satunya dalam masalah ejakulasi tertunda. Kebanyakan orang sering mendengar tentang ejakulasi dini. Padahal, masalah ejakulasi tertunda juga dialami pria meski jarang namun bisa bikin pria frustasi.

Ejakulasi tertunda di Amerika Serikat saja memengaruhi 8 persen pria. Kondisi tersebut membuat pria kesulitan mengalami ejakulasi atau mencapai orgasme saat berhubungan seksual.

Ejakulasi tertunda tentu berbeda dengan ejakulasi dini. Pada ejakulasi dini, pria biasanya mengalami ejakulasi kurang dari 3 menit setelah ejakulasi. Tapi, pada ejakulasi tertunda tak ada batasan waktunya.

Menurut Profesor Urologi Southern Illinois University School of Medicine, Tobias Köhler, MD, MPH, apabila seorang pria tidak bisa orgasme dalam waktu 20 menit setelah penetrasi, bisa dikatakan mengalami ejakulasi tertunda.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab ejakulasi tertunda

Penyebab Ejakulasi Tertunda

Ejakulasi adalah proses rumit yang melibatkan otak, saraf, dan otot-otot di daerah panggul Anda. Saraf mengirim sinyal dari otak ke otot panggul Anda memberitahu mereka untuk berkontraksi dan melepaskan air mani.

Tapi ketika saraf tidak berkomunikasi dengan baik akibat penyakit seperti diabetes atau multiple sclerosis, pesan agar "segera ejakulas" dari otak Anda bisa salah mengartikan.

"Beberapa obat dapat menunda ejakulasi Anda, terutama yang mempengaruhi sistem saraf pusat," kata Dr Köhler seperti dilansir Menshealth, ditulis Senin, (14/12/2015).

Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) untuk depresi, relaxers otot tertentu, dan obat-obatan anti-merokok dapat memanipulasi neurotransmitter di otak Anda, yang dapat menunda respons ejakulasi.

Tingkat hormon pria juga bisa berpengaruh. Pria dengan testosteron rendah atau hormon tiroid yang rendah mungkin lebih berisiko mengalami ejakulasi tertunda.

"Masalah psikologis seperti kecemasan, depresi, kecemasan kinerja, konflik hubungan, atau malu secara seksual, atau bahkan takut menjadi seorang ayah juga bisa menghambat ejakulasi," kata Dr Köhler.

Apabila masalah tersebut muncul ketika pria sedang bersama pasangannya, pertimbangkan cara mastubasi.

3 dari 4 halaman

Pengaruh ejakulasi tertunda

Pengaruh Ejakulasi Tertunda

Pria dengan ejakulasi tertunda sering mengeluh lelah dalam beraktivitas seksual. Alhasil, kebanyakan dari mereka berhenti bercinta sebelum mencapai orgasme.

Ejakulasi tertunda juga bisa memengaruhi mental pria. Mereka jadi tertekan dan cemas karena terlalu lama untuk menyelesaikan. Padahal stres akibat tak tahu kapan bercinta selesai bisa membuat tubuh memproduksi lebih banyak hormon adrenalin. Dan kelebihan adrenalin mempersulit pria mencapai ereksi.

Terlalu lama berhubungan seks juga dapat memengaruhi hubungan dengan pasangan. Wanita bisa merasa dirinya tidak menarik atau tak mampu memuaskan Anda.

4 dari 4 halaman

Penanganan ejakulasi tertunda

Penanganam Ejakulasi Tertunda

Langkah pertama menemui seorang urolog, sebaiknya yanh mengkhususkan diri dalam kedokteran seksual.

"Kebanyakan dokter perawatan primer tidak memiliki cukup pengalaman dengan kondisi ini hingga mengobati dengan sukses," kata Dr. Köhler.

Setelah Anda menemukan dokter, mempersiapkan diri untuk menjawab beberapa pertanyaan pribadi. Percakapan mungkin membuat Anda canggung, tetapi bisa membantu dokter menentukan apa yang menyebabkan masalah.

Tindakan dokter tergantung pada jawaban Anda. Urolog kemungkinan besar akan meminta pemeriksaan lengkap, termasuk tes untuk tingkat testosteron, tiroid, dan gula darah.

Dokter juga bisa meresepkan obat. Namun, pengobatan yang paling sukses meliputi intervensi medis dan konseling.

Dan jika teknik masturbasi Anda salah, terapis seks Anda dapat mengajarkan cara melakukannya agar lebih mudah ditiru saat berhubungan seks dengan pasangan Anda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini