Liputan6.com, Jakarta Untuk orang lanjut usia, mengalami isolasi sosial merupakan resiko kesehatan yang dapat meningkatkan peluang kematian peramatur menjadi 14 persenlebih besar.
Baca Juga
Para peneliti menemukan bahwa kesepian bisa mengarah kepada gejala sinyal berjuang-atau-pergi, yang nantinya mempengaruhi produksi sel darah putih.
Baca Juga
Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Penyakit Parkinson yang Penderitanya Capai 400 Ribu di Indonesia
Inklusivitas Dunia Kerja: Boga Group Buka Lowongan Kerja untuk Lansia, Starbucks Gaet Karyawan Tuli
Boga Group Buka Lowongan Kerja untuk Lansia 60 Tahun ke Atas, Kerja Cuma 4 Jam Sehari dan Dapat Gaji Bulanan
Intinya, orang yang kesepian mempunyai penurunan efektifitas respon kekebalan dan peradangan yang lebih daripada orang-orang yang mempunyai kehidupan sosial, yang ditemukan oleh para peneliti dari University of Chicago dan University of California-Los Angeles.
Advertisement
Tim tersebut menguji ekspresi gen pada leukosit, sel-sel pada sistem kekebalan yang terlibat dalam melindungi tubuh terhadap baketri dan virus.
Sesuai dugaan, leukosit manusia dan kera yang kesepian menunjukkan peningkatan ekspresi pada gen yang mempengaruhi peradangan dan penurunan ekpresi pada gen yang mempengaruhi respon antivirus.
"Ekspresi gen leukosit dan kesepian ternyata mempunyai hubungan yang timbal balik, yang menunjukkan bahwa masing-masing bisa membantu penyebaran seiring waktu,” menurut catatan para peneliti.
Hasil ini hanya spesifik akibat kesepian dan tidak bisa dijelaskan oleh depresi, stress, atau dukungan sosial.
"Adanya ‘sinyal bahaya’ ini akan mengaktifkan otak akibat kesepian yang pada akhirnya mempengaruhi produksi sel darah putih. Pergesaran hasil monosit bisa menyebarkan kesepian dan berkontribusi pada hubungannya dengan resiko kesehatan,” ujar para peneliti.
Studi ini dipublikasikan pada Proceedings of the National Academy of Sciences seperti dikutip dari laman Times of India, ditulis Senin, 7/12/2015. (Melodia)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.