Sukses

Anjing Bisa Membantu Riset Penyakit pada Manusia

Sebuah penelitian ilmiah menyimpulkan bahwa anjing bisa membantu periset untuk mempelajari penyakit manusia.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah pengembangan dari penelitian ilmiah menyimpulkan bahwa anjing bisa membantu periset untuk mempelajari penyakit manusia. Dengan DNA hewan bersahabat ini, mereka membantu penelitian gangguan obsesif kompulsif dan autisme.

Di Sekolah Kesehatan University of Massachusetts, sebuah tim yang dipimpin oleh Elinor Karlsson membuat studi tentang genetika anjing, perilaku dan kepribadian mereka. Riset bertujuan untuk mempelajari keturunan campuran anjing yang beragam.


Yang menggembirakan, studi ini mengarah pada identifikasi petunjuk tentang penyakit manusia. Anjing dan manusia berbagi gen-gen yang nyaris sama dan menderita penyakit yang hampir sama pula.

Karena anjing hidup dengan manusia yang memeliharanya, mereka terpapar kondisi yang hampir sama. Maka, hewan ini adalah model yang lebih natural untuk penyakit manusia daripada tikus laboratorium atau bahkan primata.

"Dibandingkan tikus lab, dengan anjing-anjing ini, mereka mendapatkan penyakit dalam rentang hidup alami mereka, yang terkena polutan dari lingkungan yang sama (dengan manusia)," tutur Elinor Karlsson dikutip dari Health Aim, pada Sabtu (5/12/2015).

Kondisi seperti gangguan tidur narkolepsi, kondisi neurologis epilepsi, dan jenis kanker tulang osteosarcoma seperti yang diketahui dapat diderita juga oleh anjing. Osteosarcoma adalah kanker tulang yang paling umum terjadi pada anak-anak, dan juga melumpuhkan anjing dari ras tertentu.

Bahkan tumor pada anjing dan manusia hampir tidak bisa dibedakan. Posisi di mana tumor tumbuh hampir sama bagi manusia dan anjing. Mengidentifikasi perkembangan tumor pada anjing dan menyembuhkannya dapat menyebabkan kemajuan dalam pengobatan manusia untuk bisa melawan penyakit seperti kanker dan penyakit lain.

Semoga kelanjutan riset ini bisa benar-benar membuktikan bahwa anjing adalah 'sahabat terbaik manusia'.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini