Sukses

29 Logam Magnet di Perut Bocah 3 Tahun Bertahun-tahun

29 logam magnet tersimpan dalam perut bocah usia tiga tahun

Liputan6.com, Jakarta Nyeri perut itu terasa tiada pernah berhenti membuat bocah tiga tahun dari Mathura, India bagian utara selalu meringis menahan nyeri perut selama berbulan-bulan.

Parahnya lagi, dokter hanya memberi obat antinyeri tanpa memberi tahu sakit apa. Tak tahan dengan sakitnya, akhirnya si bocah dibawa ke rumah sakit, bulan lalu dan perutnya dipindai dengan sinar-X.

Terkejutlah dokter dan para perawat yang melihatnya, tak terkecuali orangtua dan si bocah sendiri. Pasalnya, dalam perut si bocah ada benda-benda logam. Kepala Bedah Laparoskopi, Dr. Brham Datt Pathak di rumah sakit tempat si bocah dipindai, penasaran dan tak percaya dengan apa yang ditemukannya.

"Ada 29 magnet totalnya. Sangat aneh. Kelihatannya dia menelan barang-barang selama bertahun-tahun. Saya tak habis pikir, ini menjadi kebiasaan baginya."ujar si dokter.

Menurut Brham, logam-logam ini tak bisa bergerak dan bakal berkumpul di satu tempat di satu bagian perut dan menyebabkan perut melembung seperti bola hingga terasa nyeri berkepanjangan. "Ini adalah contoh kasus sangat ekstrem dan rumit,"ujarnya.

Perutnya tentu saja rusak karena magnet yang begitu banyak di dalam perutnya. Pembedahan membutuhkan waktu lebih dari tiga jam. Saya dan tim terus menerus mengeluarkan logam ini dari perut kecilnya.

Setelah ditelisik, ternyata keluarga si kecil ini punya bisnis membuat kotak perhiasan di rumah dengan barang-barang yang tak pernah tertata rapi di lantai rumah. Karena itu, si dokter menyimpulkan, balita ini nyomot sedikit demi sedikit dan menelannya tanpa tahu ini bukan makanan.

Dr. Pathak menambahkan, kalau logam yang ditemui ini kecil sekali, benda bisa dikeluarkan lewat proses ekskresi alias buang air besar. Namun rupanya benda-benda ini terlalu besar dan butuh kecermatan tertentu. "Saya yakin, si kecil sudah merasakan sakitnya sejak lama. Menyedihkan tentu saja karena keadaan ini tidak terdeteksi sejak awal,"ujar si dokter. Saat ini si bocah sudah balik ke rumah dan dirawat orangtuanya yang bakal ekstra hati-hati mengawasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.