Sukses

Brasil Hadapi Momok Penyakit Zika

Demam Zika telah dikaitkan oleh Departemen Kesehatan Brasil dengan kenaikan angka kelahiran bayi catat.

Liputan6.com, Rio de Janeiro - Demam Zika, yang disebarkan oleh virus gigitan nyamuk dari Afrika, telah dikaitkan oleh Departemen Kesehatan Brasil dengan kenaikan angka kelahiran bayi cacat. Penyakit ini juga disebut-sebut sebagai alasan adanya peningkatan kasus mikro-ensefalitis.

Mikro-ensefalitis merupakan radang otak dan biasanya terkena kontak dalam beberapa bulan pertama kehamilan. Brasil telah mencatat 739 kasus penyakit ini beberapa kali dan telah mencatat kematian dua orang dewasa.

Dikutip dari laman healthaim.com, Rabu (2/12/2015) sore, demam Zika juga bertanggung jawab atas terhambatnya pertumbuhan otak janin. Untuk melihat kemungkinan kasus Zika jadi epidemi, tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tiba di Brasil pekan ini.

Tim peneliti WHO juga berusaha mempelajari demam Zika, yang ditemukan virusnya pada jaringan dan darah sampel bayi dengan mikro-ensefalitis di Ceara, timur laut negara Amerika Latin tersebut.

Sementara itu, untuk pertama kalinya kematian orang dewasa karena virus Zika ini tercatat di dunia.

Ditilik dari prevalensi geografis, sebagian besar kasus virus Zika tampak di wilayah timur laut Brasil. Namun sekarang mereka telah menyebar ke daerah-daerah di tenggara meliputi ibu kota Rio de Janeiro dan kota besar Sao Paulo.

Zika terdeteksi di negara itu pada April 2015 dan telah dengan cepat menyebar ke hampir 18 negara bagian. Ruam di kulit awalnya tampak tidak berbahaya karena muncul setelah demam selama beberapa hari.

Selanjutnya, pejabat kesehatan di negara tuan rumah Olimpiade 2016 tahun depan itu mulai menyosialisasikan kepada para wanita agar sadar dan waspada akan penyakit ini. Mereka diimbau menghindari kehamilan terlebih dahulu tertama di negara bagian di mana virus Zika ini umumnya tersebar.

Virus Zika menyebar melalui nyamuk Aedes aegypti, nyamuk penyebab banyak penyakit lainnya seperti chikungunya, demam berdarah dan penyakit kuning.

Kementerian Kesehatan Brasil menyatakan keprihatinan atas penyebaran penyakit ini dan mengatakan bahwa mereka tengah berupaya bersama-sama untuk menghilangkan nyamuk yang mentransmisikan penyakit tersebut. (*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.