Sukses

Dengan Jamur yang Hidup di Miss V, Wanita Ini Membuat Adonan Roti

Roti biasanya dibuat dengan menggunakan ragi. Tapi, Zoe Stavri menggunakan cara yang tidak biasa yakni mengganti ragi dengan jamur Miss V

Liputan6.com, Jakarta Roti biasanya dibuat dengan menggunakan ragi. Tapi, Zoe Stavri menggunakan cara yang tidak biasa yakni mengganti ragi dengan jamur yang ditemukan di vagina (Miss V). Zoe Stavri bereksperimen menggunakan jamur Miss V yang dikenal dengan Candida albicans untuk membuat adonan roti dengan metode kuno sourdough. Ia menjelaskan pembuatan roti tersebut di blognya.

Stavri memulai tulisannya dengan mengkombinasikan humor dan rasa ingin tahu secara umum ilmiah, serta tentang 'menyentuh' infeksi jamur yang ia lakukan. Bahkan, kini Stavri live-tweeting proses penggantian ragi dengan jamur Miss V secara online dan membuat orang penasaran, Roti tersebut tetap menggunakan bahan roti seperti tepung dan air, selain menggunakan jamur Miss V.

"Saya tidak pernah menduga harus melakukan penelitian mikrobiologi, tapi hari ini saya menulisnya. "Sebelum saya membuat sourdough pertama saya, saya ingin memeriksa apakah kandungan di bahannya bisa membunuh saya, jadi saya membaca sedikit rentang temperatur berapakah [C. albicans] hidup dan tumbuh dan berkembang. Saya mempelajari suhu yang menimbulkan kontaminan potensial lainnya dari dalam dan tanpa vagina saya sehingga bisa tumbuh. Saya juga memperhatikan metode sourdouh, secara luas, untuk memastikan melakukannya dengan benar," katanya seperti dikutip dari Medicaldaily.

Teknik ini membuat ahli dari American College of Obstetricians dan Gynecologists dan berbagai ilmuwan makanan berbicara. Namun sayang tak ada yang membahas subjek atau merujuk untuk penelitian dan studi terbaru. Ahli ragi Dr Ian Roberts, kurator National Collection of Yeast Cultures di the Institute of Food Research, mengatakan percobaan Stavri ini sebenarnya mungkin terjadi. Meski jamur Miss V mungkin dihunakan tapi ia tak menyarankannya.

"Teknik sourdough umumnya dibuat dengan menggunakan mikroba dari lingkungan sekitar, tetapi ada banyak spesies dan strain ragi yang berbeda," kata Robert. Selain itu, Theresa Eisenman seorang petugas Center for Food Safety and Applied Nutrition, di Federal Drug Administration, mengatakan cairan Miss V dianggap bisa menularkan penyakit.

Produk makanan yang mengandung cairan vagina atau cairan tubuh lainnya dianggap tercemar. Namun, sebenarnya, para ahli tidak memiliki hal-hal yang pasti untuk dikatakan, jika mereka karena pembiakan jamur vagina belum pernah terjadi sebelumnya. Stavri, bagaimanapun, tidak menemukan perbedaan antara memanggang roti dengan ragi vagina dengan yang ragi biasa. "Dalam lima hari, dan itu terlihat dan berbau seperti adonan sourdough bebas ragi vagina," kata Stavri. (Melly F)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.