Sukses

5 Kebohongan Mengenai Kesehatan Mental

Ada banyak mitos seputar kesehatan mental yang berlawanan dengan kenyataan sebenarnya.

Liputan6.com, Jakarta Ada banyak pemahaman mengenai kesehatan mental seseorang. Terkadang, mitos lebih mungkin diterima bagi orang-orang dibanding fakta sebenarnya.

Amy Morin, seorang psikoterapis dan penulis buku 13 Things Mentally Strong People Don't Do memberikan fakta mengenai kesehatan mental, seperti dilansir dari Huffington Post, Jumat (27/11/2015). 

1. Pilihannya hanya sakit secara mental, atau sehat secara mental

orang yang sehat secara mental juga tetap bisa mengalami satu atau dua masalah emosional. Hal ini mirip dengan orang yang sehat secara fisik, namun masih tetap bisa mengalami masalah kesehatan minor, seperti kondisi lutut yang buruk atau mempunyai tingkat kolesterol yang tinggi. Kesehatan mental adalah rangkaian kesatuan, dan orang bisa terjatuh di spektrum mana pun.

Walaupun Anda baik-baik saja, ada peluang Anda tidak sepenuhya sehat secara mental. Bahkan, Departemen Kesehatan Amerika Serikat mengestimasi bahwa hanya ada sekitar 17 persen orang dewasa yang dalam kondisi kesehatan mental yang optimal.

2. Gangguan mental adalah tanda kelemahan

Kekuatan mental tidak sama dengan kesehatan mental. Sama seperti orang yang mengidap diabetes namun tetap bisa menjadi kuat secara fisik, atau seorang yang depresi bisa tetap kuat secara mental. Semua orang bisa memilih untuk membangun kekuatan mental, terlepas dari apakah mereka mempunyai masalah kesehatan mental atau tidak.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gangguan mental tidak bisa dikendalikan?

3. Anda tidak bisa mencegah masalah kesehatan mental.

Tentunya Anda tidak bisa mencegah seluruh faktor masalah kesehatan mental, seperti secara genetika atau akibat dari pengalaman hidup yang traumatis. Namun setiap orang bisa mengambil langkah untuk meningkatkan kesehatan mental mereka dan mencegah penyakit mental yang lebih lanjut.

Membangun kebiasaan sehat, seperti memakan menu diet sehat, mendapatkan waktu tidur yang cukup, dan berolahraga, juga bisa membawa Anda lebih jauh dalam menentukan apa yang Anda rasakan. Menghilangkan kebiasaan yang merusak mental, seperti mengasihani diri sendiri atau terlalu tenggelam dalam renungan masa lalu, juga dapat meningkatkan kestabilan emosional Anda.

4. Orang dengan gangguan mental adalah jahat

Sayangnya, ketika gangguan/penyakit mental disebutkan dalam media massa sering kali berkaitan dengan penembakan massal atau kekerasan dalam rumah tangga. Walaupun sering kali kejahatan dengan kekerasan digambarkan akibat dari adanya gangguan mental, kebanyakan orang dengan masalah kesehatan mental sebenarnya tidak selalu melakukan kekerasan.

Asosiasi Psikologi Amerika melaporkan bahwa hanya 7,5 persen dari angka kriminal yang langsung berhubungan dengan gejala gangguan mental. Kemiskinan, pelecehan, pengangguran dan tunawisma adalah sebagian di antara banyak alasan mengapa orang melakukan aksi kekerasan.

5. Gangguan mental tidak dapat disembuhkan

Tidak semua masalah kesehatan mental dapat disembuhkan, seperti schizophrenia. Namun kebanyakan masalah kesehatan mental masih bisa dikendalikan dengan perawatan.

Aliansi Nasional Gangguan Mental melaporkan, antara 70 - 90 persen individu mengalami pengurangan gejala melalui kombinasi dari terapi dan pengobatan. Kesembuhan total dari variasi masalah mental juga sering kali bisa terjadi.

3 dari 3 halaman

Hilangkan stigma buruk

Hilangkan stigma buruk mengenai kesehatan mental

Walaupun aksi bunuh diri berada dalam 10 daftar penyebab kematian tertiinggi di Amerika, kebanyakan dari layanan publik dan program edukasi pemerintah semata-mata hanya difokuskan kepada masalah kesehatan fisik, seperti kanker dan obesitas.

Meningkatkan kesadaran mengenai masalah kesehatan mental dan membongkar kesalahan pemikiran yang sudah umum, bisa berperan penting dalam menyelamatkan nyawa seseorang. (Melodia)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini